Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pensiun merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan terutama dalam mengelola keuangan. Masa pensiun bisa mendatangkan persoalan keuangan yang signifikan, terlepas dari apakah seseorang memenuhi syarat untuk menerima dana pensiun.
Mengingat pendapatan pribadi pensiunan yang lebih rendah daripada gaji semasa masih aktif bekerja, muncul pertanyaan tentang tabungan pensiun.
Financial Market Analyst Octa, Kar Yong Ang mengatakan investasi menjanjikan perlu dipertimbangkan ketika mulai menabung untuk dana pensiun.
Menurut Kar Yong Ang, investasi dengan persyaratan modal awal yang rendah dan mekanisme keuntungan investasi yang dapat dipahami menjadi sebuah pilihan yang memungkinkan untuk mulai menabung sebanyak atau sesedikit yang diinginkan, dan tidak perlu melalui kurva pembelajaran yang intens.
"Artinya, seseorang bisa mulai dengan modal kecil dan risiko rendah, lalu meningkatkan ekuitas seiring waktu dan bertambahnya pengalaman," ujar Kar Yong Ang dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(20/5/2024).
Kar Yong Ang membagi enam pilihan investasi yang bisa digunakan sebagai persiapan memasuki masa pensiun. Namun dari enam pilihan tersebut ada sisi positif dan negatifnya.
Berikut pilihannya:
1. Pasar Forex
Forex adalah pilihan investasi paling dinamis yang menawarkan likuiditas tak tertandingi, yang berarti peluang profit yang cukup untuk pemain ritel.
Kelebihan Forex juga meliputi persyaratan modal awal yang rendah, trading sepanjang hari, dan leverage yang dinikmati oleh pesertanya.
Meski butuh keterampilan dan pengetahuan untuk menghasilkan profit yang konsisten di trading Forex, sifatnya yang dapat dipahami menjadikan trading Forex sebagai cara populer untuk mulai menabung dana pensiun.
Baca juga: BEI: Waran Terstruktur Pilihan Investasi Aman Bagi Investor
Di samping kelebihan lain, Forex menyajikan peluang untuk menghasilkan pendapatan ekstra tanpa harus menunggu lama untuk menikmati keuntungannya. Menawarkan tingkat kontrol yang tinggi atas investasi serta modal awal minimal yang rendah.
"Forex adalah pilihan investasi yang jauh lebih mudah bagi pelaku ritel dibandingkan saham atau indeks, dan jauh lebih dinamis dibandingkan rekening tabungan atau pasar komoditas," ujar Kar Yong Ang.
2. Bitcoin
Dengan Bitcoin yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Maret dan halving yang mengurangi imbalan untuk para penambang pada bulan April, pasar kripto tampak bersemangat setelah awal tahun yang lesu.
Baca juga: Nilai Cenderung Naik, Investasi Emas Bisa Bikin Sejahtera di Usia Muda
Namun regulasi yang mudah berubah di arena ini menambah tuntutan bagi investor retail, dalam hal toleransi terhadap risiko dan kecepatan pengambilan keputusan.
Seperti sebelumnya, lanskap investasi dalam kripto masih rentan terhadap koreksi dan fluktuasi mendadak yang sulit dijelaskan oleh pola historis, atau model prediksi analitis lainnya.
"Dinamika semacam ini hanya dapat menguntungkan jika investor memiliki pengalaman langsung, bukan pengetahuan teoritis semata."
"Ini menciptakan lahan subur bagi penyebaran berbagai wawasan pasar, yang sebagian besar harus disikapi dengan hati-hati," kata Kar Yong Ang.
3. Emas
Mengenai komoditas secara umum dan emas pada khususnya, tidak ada regulator bank sentral yang menetapkan aturan mainnya.
Di sini, hukum penawaran dan permintaan yang menentukan harga, dan kelangkaan komoditas tertentu secara alami akan memperbesar keuntungan.
Baca juga: Agar Sesuai Kebutuhan, Ini Rekomendasi Produk Reksa Dana untuk Kumpulkan Dana Pendidikan Anak
Banyak investor menggunakan komoditas untuk melindungi tabungan mereka terhadap inflasi karena kenaikan harga aset real sering kali memicu kenaikan biaya hidup.
Meskipun sebagian besar harga komoditas turun pada tahun 2023, permintaan emas tetap tinggi dan naik lebih dari 13 persen pada akhir tahun, mencapai rekor tertinggi $2.135 per ounce.
Namun, tren pertumbuhan ini belum termanifestasi di tahun 2024.
Pada tahun 2024, membeli emas mungkin terbukti sebagai pilihan yang masuk akal, tetapi Anda harus ingat bahwa di saat terbaik sekalipun, membeli emas tidak akan memberikan keuntungan langsung kecuali jika modal awal Anda besar.
"Dalam konteks tabungan pensiun, menunggu emas hingga mencapai harga puncak lagi sehingga dapat mengguncang pasar mungkin bukan pendekatan yang efisien dibandingkan mengelola kekayaan secara aktif," ujar Kar Yong Ang.
4. Saham dan Indeks Saham
Indeks pasar saham merupakan ekuitas dari beberapa perusahaan yang serupa atau perusahaan yang memenuhi serangkaian kriteria yang telah ditentukan.
Untuk investasi jangka panjang, saham dan indeks saham telah terbukti sebagai sumber vital untuk keuntungan tahunan. Namun, butuh level pengetahuan yang cukup tinggi untuk sukses menjadi investor saham.
"Risikonya yang besar juga menjadikan pilihan ini sulit bagi investor ritel untuk memperoleh penghasilan tambahan dan mengumpulkan dana pensiun," ujarnya.
5. Energi Berjangka
Kontrak berjangka adalah instrumen keuangan yang memfasilitasi kesepakatan pembeli dan penjual untuk menyerahkan suatu aset dan membayarnya dengan harga tetap di kemudian hari.
Aset yang dibeli atau dijual biasanya merupakan komoditas atau instrumen finansial.
Baca juga: Raditya Dika: Hilangkan Ketakutan Investasi Saham dengan Tingkatkan Pengetahuan
Pasar berjangka menarik minat investor karena likuiditasnya tinggi, jadwal trading yang hampir 24 jam sehari, dan peluang diversifikasi portofolio yang hampir tidak terbatas.
"Di sisi lain, berbagai risiko yang terlibat dalam trading berjangka, termasuk risiko leverage yang berlebihan, likuiditas yang tidak mencukupi, dan kenaikan suku bunga yang mengakibatkan penurunan harga sekuritas yang dimiliki, menjadikan kontrak berjangka sebagai pilihan investasi yang sangat menuntut," ujar Kar Yong Ang.
6. Reksa Dana
Reksa dana mengumpulkan uang dari banyak investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke berbagai sekuritas, termasuk saham, obligasi, dan aset lainnya.
Portofolio reksa dana biasanya terdiversifikasi di banyak pasar dan industri, tetapi pilihan investasi ini masih mengandung beberapa risiko, termasuk keputusan yang buruk di pihak pengelola dana.
Kadang-kadang, reksa dana adalah pilihan investasi yang mahal, karena beberapa dana menentukan pembelian minimal seharga puluhan juta rupiah.
Hasilnya juga agak lambat diterima karena keuntungan dihasilkan dari penjualan aset dan pembagian dividen setelah periode waktu yang panjang.
"Karena Anda mendelegasikan keputusan finansial kepada pengelola dana, level kontrol atas investasi tipe ini biasanya rendah."
"Kelemahan berinvestasi di reksa dana juga meliputi rasio pengeluaran dan biaya penjualan yang tinggi, manajemen risiko yang tidak efisien, efisiensi pajak, dan eksekusi perdagangan yang buruk," ujar Kar Yong Ang.
Di antara beragam pilihan investasi yang tersedia guna memulai menabung untuk dana pensiun, Kar Yong Ang merekomendasikan investasi dengan persyaratan modal awal yang rendah dan mekanisme keuntungan investasi yang dapat dipahami.
Pilihan seperti ini memungkinkan Anda untuk mulai menabung sebanyak atau sedikit yang Anda inginkan, dan tidak perlu melalui kurva pembelajaran yang intens.
"Apa pun peluang investasi yang Anda pilih, Octa menawarkan banyak keuntungan bagi investor ritel sebagai bagian dari layanan broker globalnya, termasuk banyak aset yang dapat diperdagangkan, spread ketat, serta transaksi dan penarikan yang sepenuhnya transparan," ujarnya.