Boeing belakangan mengakui bahwa cacat desain adalah penyebab kecelakaan tersebut, yang menyebabkan semua pesawat 737 Max dilarang terbang.
Baca juga: Peringatan FAA: Ratusan Pesawat Boeing 777 Berisiko Meledak di Udara, Dipcu Pelat Logam di Sayap
Peringatan tentang pesawat Boeing 787 Dreamliner tidak aman beberapa bulan lalu pernah disampaikan oleh insinyur Boeing sendiri bernama Sam Salehpour.
Dia menghubungi Boeing sebelum memberikan kesaksian di hadapan komite keamanan dalam negeri Senat Amerika Serikat.
Dia mendesak Boeing agar menghentikan produksi semua pesawat 787 Dreamliner di seluruh dunia setelah memperingatkan bahwa pesawat tersebut berisiko mengalami kegagalan dini menjelang sidang tingkat tinggi di Capitol Hill.
FAA kemudian menyelidiki tuduhan insinyur Boeing Sam Salehpour bahwa raksasa manufaktur tersebut mengambil jalan pintas untuk mengurangi hambatan produksi saat membuat 787. Dia juga mengangkat isu tentang produksi 777, jet berbadan lebar lainnya.
Salehpour, yang telah bekerja di Boeing selama lebih dari satu dekade, mengatakan ia menghadapi tindakan pembalasan, termasuk ancaman dan pengucilan dari pertemuan, setelah menyampaikan kekhawatiran mengenai berbagai masalah termasuk kesenjangan antara bagian-bagian badan pesawat 787.
Ketika ditanya apakah Boeing harus melarang terbang 787 jet untuk pemeriksaan, dia mengatakan kepada NBC Nightly News bersama Lester Holt: “Seluruh armada di seluruh dunia, sejauh yang saya ketahui saat ini, memerlukan perhatian. Dan perhatiannya adalah, Anda perlu memeriksa kesenjangan Anda dan memastikan bahwa Anda tidak memiliki potensi kegagalan dini.”
Boeing bersikeras menyatakan bahwa pesawat 787 dan 777 aman, dan tindakan pembalasan terhadap pelapor tidak dapat ditoleransi di dalam perusahaan.
Pada sebuah briefing, para eksekutif Boeing menggambarkan bagaimana program pengujian dan inspeksi yang ketat telah membuat perusahaan yakin akan ketahanan jet tersebut.
Sumber: Russia Today/Business Insider