Untuk permasalahan yang paling sering ditemukan ketika responden menggunakan AC ada pada permasalahan AC dirasa tidak dingin yaitu sebesar 35,3% kemudian permasalahan pembuangan air AC sebesar 21,2%, permasalahan freon habis sebesar 20% dan paling rendah ada pada permasalahan pada remot AC sebesar 2,4%.
Baca juga: YLKI Catat Pengaduan Konsumen Soal Pemadaman Bergilir PLN Alami Penurunan
Melihat berbagai temuan ini, YLKI menyarankan dan merekomendasikan untuk konsumen, agar lebih kritis lagi saat memilih AC yang lebih baik dengan mempertimbangkan pemilihan AC berlabel hemat energi.
Peran konsumen sangat penting dalam hal ini. Konsumen juga perlu memperhatikan suhu awal saat menyalakan AC, jangan terlalu rendah, agar tidak boros energi, dan menjaga dampak negatif terhadap lingkungan.
"Sedangkan untuk pelaku Usaha agar lebih aktif lagi dalam mempromosikan AC hemat energi. Label AC harus lebih jelas agar konsumen lebih mudah memahaminya," katanya.
Pemerintah sebagai regulator juga harus proaktif dalam pengawasan di pasaran, agar produk AC yang beredar benar benar mematuhi aturan
Responden Survei
Jenis kelamin tertinggi dalam survei ini adalah perempuan sebesar 76% dan laki-laki sebesar 24% dari lokasi yang ditentukan di wilayah DKI Jakarta.
Jenis pekerjaan tertinggi adalah ibu rumah tangga sebesar 38% dan paling rendah adalah lawyer sebesar 2%.
Untuk daya listrik responden yang dilakukan survei, tertinggi adalah 1300 VA sebesar 44% dan 2200 VA 38%. Untuk yang paling rendah adalah 3500 VA sebesar 4%.
Untuk jumlah AC yang responden miliki dalam rumah tangga, mayoritas responden memiliki setidaknya 1 buah AC di rumahnya sebanyak 72%, kemudian responden yang memiliki 2 buah AC sebanyak 14%, dan responden yang memiliki 3 buah AC sebanyak 10%.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebanyak 53,4% responden memiliki AC rumah tangga dengan kapasitas ½ PK, kemudian 39,7% untuk AC dengan kapasitas 1 PK. Kapasitas ¾ PK sebesar 4,1% sedangkan untuk jumlah 1 ½ PK dan 2 PK sebesar 1,4% responden.