Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada tujuh wilayah yang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mulai dari Sulawesi hingga daerah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Edwin Manansang mengatakan, pihaknya sudah menerima tujuh usulan tersebut dan saat ini sedang memeriksa dan mengulas usulan-usulan tersebut.
"Ada yang di sekitar IKN, ada yang di Sulawesi, ada yang di Jawa juga, tetapi itu masih belum kami bisa sampaikan, yang jelas ada di luar Jawa dan di Jawa ada," katanya dalam konferensi pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Baca juga: Tinggal Ditetapkan Jokowi, BSD Akan Jadi KEK Diisi Universitas Asing dan RS Bertaraf Internasional
Edwin mengatakan, terkait dengan yang di sekitar IKN, KEK tersebut salah satunya diusulkan menjadi hub untuk pengembangan ekonomi yang ada di sekitar KEK.
"Jadi, penyediaan energi misalnya. Kemudian smelter, hasil-hasil tambang, nikel, bauksit, dan batubara juga. Jadi itu gunanya untuk bisa menyediakan energi buat IKN," ujarnya.
Dia bilang, Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) yang mengusulkan KEK di sekitar IKN tersebut berasal dari dalam negeri.
"Rata-rata memang BUPP yang pengusul, developer, itu dari dalam (negeri), cuma investornya dari luar," jelas Edwin.
Sebagai informasi, saat ini sudah ada 22 KEK yang terbangun di Indonesia. Ada empat yang kini sedang dalam proses penentapan Peraturan Pemerintah (PP).
Keempat KEK yang dalam proses penetapan itu adalah KEK Edutek Medika Internasional Banten, KEK Nipa, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, dan KEK Industri Hijau Bungku.
Keempat KEK tersebut total memiliki nilai investasi sebesar Rp 161 triliun.