News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT ke-58 Kemenko Perekonomian, Airlangga Harap Daya Beli Tetap Baik di Tengah Ketidakpastian Global

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto saat 'Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58' di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengharapkan, perekonomian Indonesia akan tetap baik meskipun tengah berada dalam situasi ketidakpastian global.

Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengatasi kondisi pelemahan ekonomi global melalui daya beli di dalam negeri yang baik.

Hal itu dia ungkapkan saat 'Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58' di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

"Harapannya agar ekonomi Indonesia terus membaik di tengah ketidakpastian ini, dan di tengah pelemahan perekonomian global Indonesia perlu menjaga resiliensinya dan Indonesia punya banyak basis untuk itu termasuk kemampuan daripada daya beli di dalam negeri," kata Airlangga.

Baca juga: Penjualan Mobil Cenderung Stagnan, Menperin: Daya Beli Masyarakat Belum Membaik

Menko Airlangga mengatakan, Kemenko Perekonomian ini berdiri sejak 1966 silam.

Mulanya, menteri pertama yang menjabat sebagai Menko adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dia bilang, Kemenko Perekonomian sejak saat itu menjadi nahkoda bagi perekonomian nasional.

"Tentu sejak itu Kemenko menjadi nahkoda perekonomian nasional, dan dalam perjalanannya Kemenko Perekonomian sendiri beberapa kali berganti nama tetapi tetap tugas dan fungsinya sama," ungkapnya.

Airlangga bilang, pada era Kabinet Indonesia Maju (KIM) Kemenko Perekonomian saat ini membawahi delapan Kementerian.

Dia juga menyebut bahwa terdapat tantangan saat awal dirinya menjabat sebagai Menko yaitu seluruh dunia dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19. Pada kondisi ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) bahkan melebarkan defisit anggaran.

Hal itu dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam posisi yang baik.

"Di mana dalam covid-19 tantangan menjadi luar biasa, seluruh dunia tidak punya referensi dan yang dihadapi tentu masalah kesehatan, masalah kesejahteraan, masalah suplai chain untuk industri dan masalah pertumbuhan ekonomi," ucap dia.

"Disaat tersebut, kita mampu di tahun kedua mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam satu kuartal 7 persen," sambungnya.

Terkahir, Airlangga menyebut bahwa pemerintah bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di posisi 5 persen.

"Sekarang kita bisa memaintain pertumbuhan ekonomi di 5 persen dan tentu kita melihat pertumbuhan ekonomi tinggi sesuatu hal memungkinkan," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini