News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laju IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.254, Saham ASII Melesat

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,17 persen atau naik 12,58 poin ke level 7.254 pada sesi I perdagangan bursa, Rabu (31/7/2024).

Mengutip RTI Business, IHSG konsisten berada di zona hijau bergerak di kisaran 7.275-7.246.

Sebanyak 283 saham naik, 278 saham turun, dan 221 saham stagnan.

Total perdagangan siang ini sebesar 11,53 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp6,7 triliun.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

Frekuensi transaksi terjadi 529.223 kali dan kapitalisasi pasar tembus Rp12.360 triliun.

Indeks sektoral dominan menguat ditopang sektor saham industrial mencapai 1,06 persen.

Sedangkan sektor saham melemah di antaranya energi minus 0,24 persen, non siklikal minus 0,15 persen, teknologi minus 1,69 persen, dan transportasi minus 0,18 persen.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) paling banyak diperdagangkan sebanyak 16.825 kali, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan transaksi 13.168 kali, dan PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) ditransaksikan 11.557 kali.

Emiten holding grup Astra mengalami lompatan harga ke Rp4.720 per saham atau naik 3,96 persen.

Selain itu PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga melesat naik 5,24 persen ke harga Rp2.810 per saham, penguatan lainnya BBRI naik 0,85 persen ke Rp4.710, TLKM naik 0,34 persen ke Rp2.890.

NH Korindo Sekuritas Indonesia menyampaikan risetnya bahwa IHSG berpotensi rapuh di level support 7.200.

Hal itu dibarengi oleh aksi jual asing sebesar Rp883.77 miliar (all market) yang menjadi ancaman pelemahan IHSG dalam waktu dekat.

Analis menyarankan para investor agar mempersiapkan diri menghadapi potensi konsolidasi lebih lanjut menuju 7.115 - 7.000.

"Penetapan Trailing Stop yang lebih disiplin dipercaya akan mampu mengamankan trading capital secara keseluruhan," papar tim riset.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini