News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium di Kendal Libatkan Sumber Daya Lokal

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, yang baru saja diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi, akan menjadi pabrik bahan anoda terbesar di dunia.

Pabrik ini dibangun China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd atau CSCEC-4.

Jokowi mengatakan, keberhasilan proyek ini akan mendorong Indonesia untuk semakin terintegrasi dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat.

"PT BTR ini sudah bisa memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahunnya dan kalau dijadikan ke mobil ini akan menjadi 1,5 juta mobil listrik dan bila nanti ditambah dengan 80 ribu produksi berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya," kata Presiden.

Menurut dia, inu jumlah yang sangat besar sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar, baik EV Battery maupun kendaraan listriknya.

Kepala negara juga memuji proyek ini dapat selesai hanya dalam waktu sepuluh bulan, berkat kinerja andal dari pelaksana konstruksi yang awal total area konstruksi untuk fase pertama adalah 78.231,43 meter persegi, termasuk 2 pabrik dan 2 gedung kantor.

Total kapasitas produksi pabrik iniĀ  akan menjadi 160.000 ton setelah fase pertama dan kedua selesai dan operasi berjalan dan akan menciptakan 1.800 lapangan pekerjaan untuk penduduk lokal.

Senior Project Manager CSCEC-4, Hendro Wilastono mengatakan, saat proses pembangunan berbagai tantangan muncul seperti kekurangan material, geologi yang kompleks dan jadwal pembangunan yang ketat dan tim proyek CSCEC-4 berani untuk bertanggung jawab dan berinovasi.

Baca juga: 5 Fakta Terbakarnya Pabrik Baterai Lithium Terbesar di Korea Selatan, 22 WNA Tewas

"Selama periode pengecoran, lebih dari 30 manajer dan 1.000 karyawan dilengkapi dengan mesin dan peralatan bangunan semua bekerja secara bergiliran untuk membangun beton dalam area dan volume yang besar," kata Hendro Wilastono dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).

Bahkan, perlu waktu satu bulan untuk menyelesaikan pengecoran lantai sebesar lebih dari 20.000 meter persegi dan saat yang sama, proyek ini juga melibatkan sumber daya lokal, mendirikan perusahaan perdagangan, dan manajemen rantai pasok tertutup untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses konstruksi.

Baca juga: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium di Kendal, Jokowi: Kita akan Jadi Pemasok Terbesar

Melalui performa tinggi dalam proyek Fase 1, CSCEC-4 kembali dipilih untuk menjadi pelaksana proyek bahan elektroda negatif PT Indonesia BTR New Energy Material (Fase 2).

Selain dari proyek BTR di Indonesia, kata Hendro, mereka mengerjakan proyek baterai efisiensi tinggi Yingfa Bintan Nanshan Industrial Park Indonesia dan proyek pembangkit listrik tenaga sampah lokal Kota Bekasi Indonesia.

"Perusahaan ini telah menghasilkan berbagai produk seperti energi baru dan layanan air bersih, terus mendukung modal dari China ke luar negeri, membangkitkan semangat baru dan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia, dan berkontribusi dalam menjalankan inisiatif Belt and Road," katanya.

Saat ini, perusahaan menyediakan layanan terpadu di pasar Indonesia dengan memanfaatkan keunggulannya di rantai industri yang meliput desain, penelitian dan pengembangan, investasi, konstruksi, dan operasi.

"Dalam bidang pabrik industri, peleburan, limbah menjadi energi, konstruksi perumahan dan infrastruktur, CSCEC-4 telah terlibat dan mendorong perkembangan ekonomi dan sosial Indonesia," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini