Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat di tengah situasi global yang masih menantang, ekonomi Indonesia mampu tumbuh ke angka 5,05 persen pada triwulan kedua 2024.
Pertumbuhan yang masih cukup baik ini juga disokong oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang biasanya memilih skema waralaba untuk memperluas gurita bisnisnya.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Moga Simatupang, mengatakan jumlah waralaba naik 5 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi: Cakupan Internet Capai 79 Persen, Dorong Digitalisasi UMKM
"Berdasarkan olahan data Kementerian Perdagangan, jumlah pertumbuhan waralaba naik 5 persen dari tahun sebelumnya. Sampai dengan 9 Agustus 2024 tercatat bahwa pemberi waralaba dalam negeri sebanyak 151 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)," tutur Moga saat membuka pameran International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2024 di Jakarta Convention Center, Jumat (16/8/2024).
Masih dari data yang sama, pemberi waralaba luar negeri sebanyak 145 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba. Adapun merek dalam negeri sebanyak 149 dan merek luar negeri sebanyak 143 merek.
Persebaran bisnis waralaba masih terpusat di Pulau Jawa, dimana daerah khusus di Kota Jakarta masih mendominasi, disusul Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sedangkan untuk bidang usaha yang paling banyak diwaralabakan yaitu Food and Beverage (FnB) sebesar 48,34 persen.
Posisi kedua ada jasa kecantikan dan kesehatan sebanyak 11,26 persen, jasa pendidikan non formal sebanyak 10,60 persen, retail 8,60 persen, laundry 9,56 persen, otomotif sebanyak 3,92 persen dan lain-lain yang meliputi jasa properti, jasa perawatan dan perbaikan elektronik jasa biro perjalanan wisata, apotek, karaoke, hotel dan sebagainya.