Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat menyoroti pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur dan penyediaan sarana transportasi yang merata di seluruh Indonesia.
Syahrul menegaskan, masih banyak daerah yang terkendala dalam hal konektivitas.
Sejumlah desa masih masuk kategori desa tertinggal dan sangat tertinggal. Komisi V bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Komisi V membidangi infrastruktur, khususnya terkait kementerian PU. Masih banyak PR yang harus dilanjutkan di tahun 2024 dan perencanaan untuk 2025. Terutama di masa periode kepemimpinan yang baru ini, banyak daerah yang belum terkoneksi dengan baik, termasuk kebutuhan jalan dan jembatan," ujar Syahrul di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Menurut dia, masih ada beberapa daerah dan desa yang masuk kategori tertinggal dan sangat tertinggal. Karena itu, kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan harus menjadi prioritas dalam pembahasan anggaran berikutnya.
"Ke depan, kita akan selalu menyuarakan agar kebutuhan infrastruktur, jalan, dan jembatan menjadi prioritas utama," katanya.
Syahrul juga menekankan pentingnya perhatian yang sama pada sektor transportasi yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, salah satu mitra Komisi V DPR.
Menurutnya, fokus pembangunan transportasi tidak hanya boleh berpusat di kota-kota besar, tetapi juga harus menyentuh daerah-daerah yang masih membutuhkan sarana transportasi umum.
"Kadang kota-kota besar terlalu dimanjakan dengan berbagai fasilitas transportasi. Justru daerah-daerah yang memerlukan transportasi umum seperti kapal perintis, bus perintis, dan pesawat perintis harus menjadi prioritas ke depan," ujarnya.
Baca juga: Keterbatasan Anggaran Jadi Hambatan Pengembangan Infrastruktur Transportasi Perkotaan
Syahrul juga menyoroti pentingnya program-program yang dijalankan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), yang juga merupakan mitra Komisi V.
"Kementerian Desa harus fokus pada pengembangan desa-desa tertinggal dan sangat tertinggal. Targetnya jelas, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, tidak ada lagi desa yang masuk kategori tertinggal atau sangat tertinggal di Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Pengamat: Kereta Cepat Whoosh Bikin Kesenjangan Infrastruktur Transportasi Makin Lebar
Kebutuhan infrastruktur dasar dan transportasi di daerah-daerah terpencil diharapkan dapat segera terpenuhi. Dengan begitu, kesenjangan pembangunan antara kota dan desa dapat dikurangi dan seluruh wilayah Indonesia dapat terkoneksi dengan baik.