News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Perindustrian Dorong Ekosistem Industri Halal Nasional Perluas Pasar Melalui IHYA 2024

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Para pemenang IHYA berkesempatan untuk turut serta dalam 15 Pameran Halal berskala internasional di dunia dan mempunyai peluang yang besar untuk memperluas akses pasar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, industri halal yang menjadi bagian dari industri pengolahan menunjukkan kinerja yang positif. Tercatat pada Triwulan I 2024, sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) tumbuh positif sebesar 1,94 persen year on year (yoy).

Dari angka pertumbuhan tersebut sektor makanan dan minuman halal, serta fashion mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 5,87 persen (yoy) dan 3,81 persen (yoy).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menuturkan dengan capaian tersebut menunjukkan bahwa ke depannya pertumbuhan ekonomi nasional akan mampu didominasi oleh pertumbuhan ekonomi syariah melalui industri halal.

Baca juga: Wapres Minta Industri Halal Indonesia Kuasai Dunia: Banyak Negara Non-Muslim Tahu Potensi Kita

"Potensi besar ekonomi syariah dan industri halal salah satunya tercermin dari peningkatan jumlah pengeluaran konsumen muslim sebesar 9,5 persen dari 2 triliun dolar AS pada 2021 menjadi 2,29 triliun dolar AS pada 2022 berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023/24," ungkap Agus di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Agus menambahkan, populasi penduduk muslim di dunia juga diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia di tahun 2030 (Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life).

"Peningkatan angka tersebut tentu akan sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap produk industri halal, sehingga Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, yang mencapai 235,6 juta jiwa, memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal," kata Agus.

Kemenperin telah melakukan berbagai upaya dalam mendorong pengembangan industri halal nasional, diantaranya hingga tahun 2023 telah dilaksanakan fasilitasi sertifikasi kompetensi untuk 92 orang auditor halal dan peningkatan kompetensi untuk 3.011 orang penyelia halal.

Selain itu, telah diberikan bantuan sertifikasi industri halal kepada 3.095 industri kecil. Tahun ini, proses fasilitasi sertifikasi halal gratis sedang berjalan dengan target 4.000 industri kecil, baik secara reguler maupun self declare.

Untuk memudahkan pendataan dan seleksi bantuan sertifikasi industri halal pada tahun 2024, Agus menyebut pihaknya dalam proses pengintegrasian pendaftaran fasilitasi sertifikasi halal melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) yang terinterkoneksi dengan SiHalal BPJPH.

Tak hanya itu, Kemenperin juga terus memperkuat kelembagaan sertifikasi halal melalui pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

Hingga saat ini, sudah ada 18 LPH yang sudah terakreditasi di lingkungan Kementerian Perindustrian yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kedepannya kami berharap dapat menambah jumlah LPH yang dapat melayani masyarakat industri lebih luas lagi," imbuh Agus.

Dalam rangka mempromosikan industri halal nasional, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan dan berpartisipasi aktif pada pameran produk halal di dalam dan di luar negeri, seperti Almaty Halal Expo di Kazakhstan, OIC Halal Expo di Istanbul Turki dan Russia Halal Expo di Kazan, Rusia.

Adapun sebagian besar peserta yang mengikuti pameran tersebut merupakan para pemenang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

Para pemenang IHYA berkesempatan untuk turut serta dalam 15 Pameran Halal berskala internasional di dunia dan mempunyai peluang yang besar untuk memperluas akses pasar.

"Berdasarkan langkah-langkah tersebut, kami Kementerian Perindustrian siap untuk terus mendorong pertumbuhan industri halal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mewujudkan visi Indonesia menjadi produsen halal terkemuka di dunia," ucap Agus.

Tahun pertama penyelenggaraannya, IHYA diikuti oleh hanya 155 peserta, namun pada tahun lalu 2023 terjadi peningkatan jumlah peserta IHYA hingga mencapai 693 peserta. Diharapkan di tahun keempat ini, jumlah peserta yang mendaftar akan kembali bertambah.

"Kick-Off IHYA 2024 menjadi penanda dimulainya rangkaian penganugerahan IHYA secara resmi. Saya berharap seluruh elemen ekosistem industri halal dapat turut ambil bagian dalam kegiatan ini," ujar Menperin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini