News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Driver Ojol Demonstrasi

Driver Ojol Demo di Istana Merdeka Hari Ini, Tuntut Perbaikan Sistem Bagi Komisi-Ada Hak Hukum Jelas

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seratusan Driver Ojol saat mendatangi para sopir angkot di Jalan R.Syamsudin. Selasa (20/8/2024) siang. Ribuan Driver ojol bakal melakukan aksi demonstrasi hari ini di Istana Merdeka. Ini isi tuntutannya.(KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH)

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan driver ojek online (ojol) berencana akan melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (29/8/2024) siang.

Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono menuturkan demonstrasi akan digelar pada 12.00 WIB nanti.

"Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan demo pada jam 12.00," ujarnya pada Rabu (28/8/2024).

Igun menuturkan tuntutan utama dari driver ojol dalam aksi demonstrasi hari ini adalah perbaikan skema pembagian komisi.

Tuntutan itu berdasarkan keluhan driver ojol yang menyebut potongan komisi untuk perusahaan aplikasi dari pendapatannya dinilai terlalu tinggi.

Sementara, biaya operasional dari driver seperti melakukan perbaikan kendaraan sepenuhnya ditanggung oleh mitra.

Selain itu, Igun mengungkapkan tuntutan lain seperti adanya hak atau legal standing hukum yang jelas bagi para driver ojol.

Dia menyebut, driver ojol merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

Igun menuturkan, berdasarkan pengakuan driver ojol, bahwa perusahaan aplikasi berbuat semena-mena.

Baca juga: 1.000 Driver Ojol Demo Hari Ini, Apa Saja Tuntutannya? Gojek Imbau Mitra Driver Tak Terprovokasi

Namun, pemerintah dinilai tutup mata dan tidak memberi sanksi tegas kepada perusahaan.

"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," katanya.

Igun berharap perusahaan aplikasi penyedia layanan menghormati aksi demonstrasi yang dilakukan mitra pada hari ini.

"Pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini," kata Igun.

Igun memastikan, aksi akan dilaksanakan secara damai tanpa ada provokasi dari pihak manapun, baik dari pihak pelaksana aksi damai maupun dari pihak pengemudi ojol lain yang tetap melaksanakan kegiatan melayani pelanggan.

"Kita jaga ketertiban bersama guna tercapainya tujuan aksi damai," tuturnya.

Ribuan Driver Ojol Demo, Tak Terima Orderan

Tak hanya melakukan demo, para pengemudi ojol tersebut juga akan melakukan mogok kerja dengan berhenti beroperasi sementara waktu pada Kamis.

Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Gustianto mengatakan, para pengemudi ojol tidak akan menerima pesanan dalam bentuk apapun.

"Kami atas nama driver ojek online se-Jabodetabek dan se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun pada tanggal 29 Agustus 2024," ujar Andi, dikutip dari Kontan.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk melegalkan ojek online agar mendapat perlindungan dari pemerintah, bahkan dari negara sekali pun," tambahnya.

Komentar Grab-Gojek

Penyedia aplikasi yaitu Grab dan Gojek pun menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh driver ojol.

Chief of Public Affiars Grab Indonesia, Tirza Munusamy menegaskan perusahaan tidak pernah memotong komisi untuk kebutuhan diskon bagi konsumen.

Baca juga: Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Diskon hingga Rp 12.000 Tiap Transaksi

Tirza mengungkapkan seluruh besaran tarif layanan di Grab telah sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No.1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial.

"Seluruh biaya promosi yang Grab gunakan berasal dari perusahaan dan didesain untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat memengaruhi pendapatan para mitra pengemudi secara positif," kata Tirza, dikutip dari Kompas.com.

Terpisah, Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina menyayangkan aksi demonstrasi oleh driver ojol diikuti dengan mematikan aplikasi secara bersamaan.

"Kami selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib."

"Di sisi lain, kami juga menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan kami dikarenakan rencana aksi demonstrasi," tuturnya.

Kendati demikian, Rosel menegaskan operasional Gojek akan berjalan seperti biasanya.

Dia pun menegaskan akan memberikan sanksi bagi oknum yang melakukan tindakan merugikan pelanggan dan mitra.

"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Dewi Agustina)(Kompas.com/Alicia Diahwahyuningtyas)(Kontan/Dadan M Ramdan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini