News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cathay Pacific Kandangkan 15 Unit Airbus A350 karena Kerusakan Saluran Bahan Bakar

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cathay Pacific menemukan kerusakan saluran bahan bakar pada 15 unit dari 48 unit Airbus A350 yang dioperasikannya sehingga harus dikandangkan untuk sementara waktu.

Mesin, dan susunan rumitnya yang terdiri dari suku cadang yang sangat khusus dan presisi, telah menjadi titik fokus tertentu.

Baca juga: Pesawat Korean Air Senggol Cathay Pacific di Bandara New Chitose Hokkaido Jepang

Sebelum temuan kasus kerusakan saluran bahan bakar di pesawat Airbus A350 Cathay Pacific ini, keandalan mesin Rolls-Royce pada A350, khususnya untuk varian pesawat yang lebih besar -1000, sudah banyak dikritik oleh beberapa maskapai penerbangan.

Emirates Temukan Pembangkit Listrik di Mesin Rolls Royce Cacat 

Emirates telah menolak untuk memesan model tersebut dalam jumlah besar seperti yang mereka rencanakan sebelumnya.

Presiden Direktur Emirates Tim Clark menyebut pembangkit listrik mesin tersebut sudah "cacat", karena persyaratan perawatannya yang tinggi di iklim yang keras seperti Dubai.

Rolls-Royce sebelumnya mengalami masalah besar pada model Trent 1000 yang menggerakkan Boeing 787 Dreamliner.

Sementara Rolls mengatakan model tersebut sekarang telah jauh lebih baik, masalah tersebut sangat membebani posisi pasarnya, dan sekarang GE memimpin dengan sangat kuat pada pesawat tersebut.

Sebelum temuan kasus kerusakan saluran bahan bakar di pesawat Airbus A350 Cathay Pacific, keandalan mesin Rolls-Royce pada A350, khususnya untuk varian pesawat yang lebih besar sudah banyak dikritik oleh beberapa maskapai penerbangan.

British Airways baru-baru ini mengalihkan pesanan pewasatnya ke produsen Boeing untuk memesan pesawat 787-nya.

Hal ini menunjukkan bagaimana kalkulasi ekonomi dapat mengalahkan kesetiaan nasional apa pun yang mungkin dimiliki maskapai penerbangan dengan pemasok lokal mereka.

Banyak jet Airbus A320neo lorong tunggal yang lebih kecil, yang ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney, juga mengalami gangguan, yang menyebabkan beberapa armada andalannya berhenti beroperasi untuk sementara waktu.

Kendala rantai pasokan dalam pembangunan jet baru juga memburuk dalam beberapa tahun terakhir, karena pesawat yang sudah terbang menyedot suku cadang tambahan setelah menemukan masalah dalam layanan.

Maskapai penerbangan sendiri biasanya tidak menyimpan banyak suku cadang untuk menjaga biaya tetap rendah.

Sumber: Bloomberg/The Edge Malaysia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini