Namun menurutnya, kedatangan Arsjad Rasjid tidak terlalu intens setelah terjadinya kericuhan buntut upaya mediasi pembebasan kantor Kadin Indonesia di lantai 3 itu. Arsjad hanya datang ketika ada kegiatan saja.
"Sementara ini iya masih (berkantor), tapi kalau ke sini (lantai 3) kalau ada perlu aja sih," kata seorang petugas keamanan.
Hal itu diamini oleh Staf Khusus Arsjad Rasjid, Arif Rahman. Ia mengatakan bahwa Arsjad sudah mulai berkantor di lantai 3 gedung. "Iya (Arsjad Rasjid sudah mulai) berkantor. Di lantai 3," singkat Arif
Meski begitu, kemarin Arsjad Rasjid tidak berada di kantor karena ada kegiatan di luar. Hanya ada sejumlah staf di beberapa ruangan di kantor itu yang terpantau tengah melakukan aktivitas.
Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Diketahui, dalam pembebasan kantor di lantai 3 yang diserobot orang tak dikenal itu
berujung pada terjadinya kericuhan berbuntut panjang. Arif Rahman selaku Staf Khusus
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid melaporkan ke polisi terkait dugaan pengeroyokan.
Laporan tersebut telah diterima oleh Polda Metro Jaya yang teregister dengan nomor
STTLP/B/5591/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada Selasa (17/9/2024) malam.
Adapun kronologi pengeroyokan itu bermula saat Arif Rahman selaku perwakilan Kadin
Indonesia mendatangi lantai 3 gedung dalam rangka upaya pembebasan usai diserobot
orang tidak dikenal. Namun di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak
dikenal berjumlah lebih 50 orang.
“Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei salah satunya. Dia sedang mem-briefing sekuriti kami yang ada di sana,” ucapnya.
Arif lalu menghubungi Taufan dari pihak Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin versi
Munaslub. Kebetulan, saat itu yang bersangkutan berada di lantai 29 Kantor Kadin.
“Akhirnya turun dengan saya kita bergeser dari aula yang tempat kami berkumpul 50
orang itu ke tempat rapat meeting. Jadi, di situ kita bicara, kita menyampaikan, dan Pak Umar Kei juga terlibat di situ,” terang dia.
Singkat cerita terjadi perdebatan alot terkait kontrak sewa gedung. Pihak Arif bersikukuh kantor Kadin masih disewa oleh Arsjad Rasjid berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin.
“Kami menyampaikan bukti-bukti, tanda kontrak kami, kami juga menyampaikan bahwa ini masalah internal Kadin walaupun ada perbedaan,” urainya.
Seiring waktu, saat pelapor meminta terlapor keluar dari kantor Kadin, terlapor berdiri
mengambil minuman kaleng langsung menimpuk ke arah mata pelapor dan mengenai
pelipis. Adapun dalam pelaporannya, kubu Arif menyertakan pasal 170 KUHP tentang
pengeroyokan.(tribun network/abd/dod)