Menurunnya armada pesawat ini pernah disinggung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Saat itu, ia tengah mengungkap alasan mengapa sejumlah bandara yang diresmikan selama periode Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sepi penumpang.
Dia mengatakan, salah satunya karena menurunnya populasi pesawat di dunia pasca pandemi Covid-19.
"Memang populasi pesawat di dunia itu menurun drastis karena beberapa hal pabrikan yang besar juga tidak terlalu sehat, yang kedua spare part yang tadinya diandalkan itu collapse pada saat Covid-19," kata menhub di konferensi pers Capaian Kinerja Infrastruktur Transportasi 10 Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Menhub Budi bilang, sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa pembangunan bandar udara ini dilakukan pada tempat-tempat yang memang membutuhkan. Sejak tahun 2014 lalu pesawat yang beroperasi sudah mendekati 700 penerbangan namun kian merosot lantaran dihantam Pandemi Covid-19 pada 2020 silam.
Terlebih lagi sulitnya mendapatkan spare part pesawat menjadi tantangan sendiri untuk menggaet penumpang transportasi udara.
"Sehingga penerbangan kita yang ada di Indonesia bahkan banyak yang tidak beroperasi, ada tongkrongannya nggak bisa jalan karena spare part nya ngga ada dan safety-nya tinggi sekali, sehingga kita tidak bisa menjalankan itu," terangnya.
Di sisi lain, Menhub Budi menyebut bahwa daya beli masyarakat untuk menggunakan transportasi udara dinilai menurun sehingga menyulitkan maskapai untuk melakukan penerbangan.
"Harus jujur ya, daya beli masyarakat itu turun katakanlah tujuan tertentu harus dipenuhi dengan 70 persen dengan tarif harus batas-batas, kalau tidak leasingnya avturnya tidak bisa dibayar," ungkapnya