Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bawah selama 10 tahun pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berhasil membangun sebanyak 521 infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara maupun perkeretaapian.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan transportasi di lima sektor itu berhasil menekan disparitas harga yang terjadi di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
Baca juga: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Masih Tinggi, Istana: Kerja Keras Pemerintah Dirasakan Masyarakat
Tercatat, sektor transportasi darat sebanyak 157 meliputi pembangunan Terminal Tipe A di 6 wilayah, rehabilitasi Terminal Tipe A pada 53 tempat, pembanguan pelabuhan penyeberangan 44 tempat dan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan 54 wilayah.
"Kalau kita beli beras, beli semen, beli gula, di timur itu selalu mahal. Mereka-mereka yang melakukan pergerakan dari barat ke timur juga sangat marginal," kata Menhub Budi kepada Tribunnews di Kantor Kemenhub, Jumat (4/10/2024).
Sektor transportasi udara tercatat sebanyak 27 pembangunan bandara baru, 64 rehabilitasi udara. Sedangkan transportasi perkeretaapian telah terbangun 55 jalur KA, rehabilitasi jalur KA sebanyak 25 rel.
Jumlah pembangunan transportasi laut menjadi paling banyak diantara 4 sektor lainnya. Tercatat 193 pembangunan yang terdiri dari 28 pelabuhan baru dan 165 rehabilitasi pelabuhan.
"Makanya program Pak Presiden adalah kita membangun lebih dari 130 kapal, dan itu ditekankan untuk membuat kapal perintis, tol laut, dan kapal ternak, ditambahin lagi jembatan udara. Nah, sehingga itu bisa menjangkau sorot-sorot kita yang di NTT, di Ambon, juga di Papua, yang membuat mereka itu relatif mudah untuk lebih mudah lah menjangkau di tempat-tempat itu," paparnya.
Baca juga: Menteri Anas: Pemindahan ASN ke IKN Tinggal Tunggu Arahan Presiden Terpilih
Menurut Menhub Budi, penyelenggaraan Tol Laut yang saat ini memiliki 39 trayek memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sebelumnya pada tahun 2015 trayek Tol Laut ini hanya sebanyak 3 kapal dengan 11 pelabuhan. Namun kini, dari 39 trayek tersebut bisa menjangkau 114 pelabuhan.
"Kita secara kualitatif maupun kuantitatif itu terlihat. Seperti katakanlah yang contoh signifikan sekali itu adalah tol laut, yang tadinya 1-2 kapal, sekarang sudah ada 39 terakhir. Nah, ini masif. Sehingga, insya Allah, gula, beras, dan sebagainya, ada satu indikator atau satu kenyataan bahwa itu turun 30 persen. Sehingga, pembedaan harga disparitas dengan yang ada di Jawa, cuman karena memang harus ada pergerakan, ya," jelas Menhub Budi.
Baca juga: Trayek Tol Laut Diklaim Nambah Jadi 39 Selama Satu Dekade Pemerintahan Jokowi
Bahkan Menhub Budi menyebut bahwa Tol Laut ini bisa menurunkan harga bahan baku di wilayah Timur Indonesia. Sehingga konektivitas daripada Indonesia sentris ini memang bermakna dan lebih intensif dari sebelumnya.
"Tol laut sekarang sangat digemari dan menurunkan harga bahan baku, pokok yang ada di Indonesia bagian timur," tegasnya.