“Bahan baku bisa didapatkan dengan mudah dan meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur,” tuturnya.
Melalui SECP, yang merupakan salah satu kilang minyak dan pusat perdagangan terbesar di dunia, Chandra Asri Group akan menyediakan produk petroleum, termasuk bensin, bahan bakar jet, gas oil, dan bitumen untuk mendukung berbagai industri di Indonesia.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Usul Target Lifting Minyak 635 Ribu Barel Per Hari di 2024
Direktur Utama & CEO Chandra Asri Group Erwin Ciputra menjelaskan, setiap keputusan bisnis yang diambil oleh Perusahaan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi Indonesia. Akuisisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan bagi Indonesia. Langkah strategis tersebut merupakan salah satu kontribusi kami terhadap pengembangan industri lokal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.
Erwin menambahkan, hasil usaha yang didapatkan dari SECP akan direpatriasi dan diinvestasikan kembali untuk pembangunan industri dalam negeri, yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan pajak nasional, baik dari pajak perusahaan maupun pajak individu.
Chandra Asri Group diharapkan dapat berperan dalam menciptakan ketahanan energi nasional melalui aliansi strategis dengan Pertamina. Pertamina dan Chandra Asri Group memiliki potensi untuk bekerja sama mengimpor produk minyak bumi dari SECP, yang mencakup Gasoline, Jet, Gas Oil, dan Bitumen.
Dengan demikian, terbuka kemungkinan untuk menurunkan harga produk minyak bumi melalui kolaborasi dalam transportasi dan infrastruktur. Produk kimia lain yang dapat diproduksi oleh Aster, seperti MEG dan Polyol, sangat penting dalam proses manufaktur. Indonesia masih membutuhkan sejumlah produk kimia tersebut dan sering mengimpornya dari negara maju.
Chandra Asri Group berencana untuk memprioritaskan kebutuhan pasar Indonesia dengan memindahkan produk dari Aster guna mengisi kekurangan tersebut.