Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia mengalami berbagai tantangan sejak 2018.
Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada membagikan perjalanan sulit yang dihadapi Badan Layanan Usaha (BLU) ini dan bagaimana mereka berusaha untuk bangkit kembali.
Mulanya, Wientor bercerita bahwa gedung Smesco Indonesia didirikan di atas lahan seluas hampir 4 hektare di Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Baca juga: Kantong Parkir Gedung SMESCO Bakal Dijaga Ketat Pelat Nomor Bus dan Mobil Pribadi Dicatat
"Ini didirikan karena pada zaman itu tahun 2007-2008 sistem digital belum semumpuni seperti sekarang ini," katanya dalam konferensi pers di kantor KemenkopUKM, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2024).
"Oleh karena itu kami mendapatkan fasilitas yang cukup banyak dan bagus, yaitu berupa ballroom untuk membantu teman-teman UKM karena zaman itu digital belum masif. Jadi bagaimana cara membantu UKM ini jualan ya bazar, expo, pameran," lanjutnya.
Pada saat itu Wientor memandang bahwa Smesco merupakan yang terdepan dalam membantu pelaku UKM berjualan.
Ia mengatakan Smesco Indonesia punya banyak program seperti bazar, expo, dan pameran.
Bahkan pada saat akhir pekan juga digelar penyelenggaraan serupa.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan beberapa hal yang terjadi, pada 2018 Smesco menghadapi berbagai tantangan dari kondisi eksternal seperti pembangunan LRT Jabodebek yang menghalangi akses ke lokasi.
Baca juga: Bos Smesco Khawatir PHK Karyawan Tokopedia Berdampak ke UMKM
Selain itu, pandemi COVID-19 memperparah situasi, menyebabkan banyak tenant keluar dan berkurangnya jumlah event.
Padahal, sebagai BLU, Smesco Indonesia harus bisa mendatangkan pemasukan berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Akhirnya kondisi internal di Smesco selama 3 tahun terakhir ini kondisinya adalah defisit dari tahun 2018. Defisit terbesar terjadi di tahun 2020," ujar Wientor.
Memasuki tahun 2021, Wientor dan tim mulai melakukan pembenahan internal.
Baca juga: Smesco Indonesia Soroti Tiktok Shop Dapat Berdampak Negatif ke UMKM
Mereka fokus pada efisiensi dan pengurangan pengeluaran, termasuk pemotongan insentif karyawan.
"Kita ingin semuanya merasakan bahwa Smesco pada saat itu sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja memang. Jadi banyak efisiensi yang kita lakukan," ucap Wientor.
Usaha ini pun membuahkan hasil. Pada 2023 Smesco berhasil keluar dari defisit.
Dengan keberhasilan ini, Wientor menyatakan bahwa Smesco kini siap untuk memasuki fase baru.
"Saya menyebutnya sebetulnya Smesco saat ini sudah siap memasuki tahap, kalau di masa saya berarti tahap kedua," tutur Wientor.
"Tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 kami sangat fokus di internal pembenahan finansial. Sekarang di tahun 2024 sampai tahun 2029 kami siap take off. Kira-kira seperti itu," pungkasnya.