TRIBUNNEWS.COM - LG Electronics mengumumkan rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk meningkatkan nilai perusahaan demi meraih angka penjualan sebesar 100 triliun won atau sekitar 72,6 miliar dolar AS di 2030.
Pengumuman ini dipublikasikan Selasa, 22 Oktober 2024, dua bulan setelah LG menyatakan akan berpartisipasi dalam Program Peningkatan Nilai (Value-up Program) yang dijalankan Pemerintah Korea Selatan.
LG menjadi perusahaan pertama yang melakukan hal tersebut di antara 10 konglomerat terbesar di negara tersebut.
LG menegaskan kembali sasaran Triple 7, di mana perusahaan berambisi meraih pertumbuhan penjualan 7 persen, margin laba operasional 7 persen, dan target penilaian 7 kali EBITDA, setiap tahun hingga 2030.
Untuk mencapai tujuan tersebut, LG akan memperkuat layanan berbasis platform, dan kapasitas bisnis-ke-bisnis di bisnis pemanas, ventilasi dan AC, serta suku cadang otomotif.
Layanan berbasis platform mencakup sistem operasi web dan sistem rumah pintar. Perusahaan juga akan menjajaki segmen bisnis baru.
Ketiga bidang bisnis tersebut diharapkan menyumbang 52 persen penjualan dan 76 persen laba operasional pada tahun 2030.
Saat ini, ketiga bidang bisnis tersebut menyumbang 39 persen dari total pendapatan dan 55 persen laba operasional, kata perusahaan.
Baca juga: Strategi LG Besarkan Bisnis WebOS: Diversifikasi, Perluas Keragaman Konten Hingga Akuisisi
Pada tahun 2027, perusahaan berupaya mencapai laba atas ekuitas lebih dari 10 persen.
LG mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengalokasikan setidaknya 25 persen dari laba bersih konsolidasinya, berdasarkan porsi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham perusahaan induk dan tidak termasuk keuntungan non-operasional satu kali, untuk keuntungan pemegang saham.
Baca juga: LG Perdalam Bisnis AI webOS, Siap Inves 740 Juta Dolar AS
Untuk meningkatkan prediktabilitas bagi investor, perusahaan akan mempertahankan dividen minimum 1.000 won per saham.
Perusahaan juga akan melanjutkan pembayaran dividen tengah tahunan dan mengkaji kemungkinan pembatalan saham treasury dan melakukan pembelian kembali saham tambahan.
Sumber: Korea Herald