Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, membidik pertumbuhan ekonomi nasional mampu mencapai angka 8 persen.
Salah satu strategi yang bakal dijalankan adalah memaksimalkan sumber daya mineral domestik, melalui program hilirisasi.
Direktur Eksekutif The PRAKARSA, AH Maftuchan mengungkapkan, target pertumbuhan ekonomi 8 persen tak akan tercapai, apabila hanya mengandalkan program hilirisasi mineral, seperti nikel hingga bauksit.
"Dari sisi sejarah Republik Indonesia, kita pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan di atas 8 persen. Bahkan kita pernah mencapai 10 persen," ungkap Maftuchan dalam sesi diskusi di kanal YouTube Tribunnews, dikutip Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Jateng Terus Meningkat, Sekda Tekankan Pentingnya Hilirisasi
"Tetapi kalau kita melihat kondisi perekonomian kita 10 tahun terakhir, khususnya angka pertumbuhannya tidak pernah melampaui 5,5 persen, maka untuk mencapai 8 persen butuh effort yang luar biasa," sambungnya.
Maftuchan mengungkapkan, Pemerintah juga harus memaksimalkan potensi hilirisasi pada komoditas lain non-mineral.
Komoditas yang dimaksud seperti produk pertanian, kelautan, hingga kehutanan.
Seperti komoditas kelautan, Maftuchan mengungkapkan potensi yang bisa dimaksimalkan seperti produk perikanan serta rumput laut, yang sumber dayanya melimpah.
"Di sisi lain yang tak kalah penting Pemerintahan Presiden Prabowo perlu melakukan industrialisasi sumber daya alam yang tidak ekstraktif, atau non ekstraktif khususnya pertanian, perikanan dan perkebunan," ucap Maftuchan.
"Kita tahu laut kita sangat kaya akan ikan, rumput laut dan lainnya. Tapi pendayagunaan hilirisasinya belum optimal. Oleh sebab itu perlu melakukan industrialisasi di sektor tersebut," tukasnya.
Porsi Investor Lokal Harus Lebih Dominan
Maftuchan mendorong para investor lokal untuk dapat beramai-ramai berinvestasi di hilirisasi sektor sumber daya mineral.
Hal ini perlu dilakukan agar nilai ekonomi yang dihasilkan dari ekosistem hilirisasi ini dapat dinikmati penuh oleh Indonesia.