Bayangkan, apabila investasi sektor tersebut didominasi oleh asing, tentunya keuntungan hilirisasi akan lebih banyak dinikmati oleh pihak luar.
Menurut Maftuchan, hal ini perlu dilakukan apabila Pemerintah benar-benar ingin menggenjot ekonomi tumbuh di angka 8 persen.
"Saya melihat beberapa hal yang menjadi tumpuan Pemerintah Presiden Prabowo untuk mengejar target pertumbuhan 8 persen salah satunya industrialisasi atas hilirisasi sumber daya alam yang kita miliki," ungkap Maftuchan.
"Sehingga sumber daya alam yang kita miliki akan bernilai tambah ekonomi secara domestik, karena kita tidak lagi mengekspor bahan mentah dan baku. Kita akan mengolah barang mentah dan baku menjadi barang jadi dan setengah jadi, baru kita ekspor," sambungnya.
Untuk itu, apabila Indonesia ingin mengejar nilai tambah pada ekosistem hilirisasi lebih optimal, diupayakan para pemodal ekosistem ini harus didominasi investor dari dalam negeri.
Diketahui, saat ini Pemerintahan Prabowo-Gibran tengah berambisi mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8 persen.
Salah satu upayanya memaksimalkan potensi sumber daya alam, melalui program industrialisasi dan hilirisasi.
"Oleh sebab itu ke depan, kalau mau mengejar 8 persen maka kita harus mulai mengurangi dominasi investasi China atau investasi negara lain seperti di nikel," paar Maftuchan.
"Kita dorong untuk investor dalam negeri yang lebih banyak lagi persentasenya, sehingga dampak nilai tambahan ekonomi dari nikel ini bisa optimal," pungkasnya.(*)
Selamat menyaksikan wawancara lengkapnya hanya di YouTube Tribunnews!