Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kini ramai diperbincangkan masyarakat terkait adanya kandungan pestisida yang melebihi batas aman, pada anggur shine muscat di Thailand.
Meskipun jenis anggur yang dimaksud juga beredar di pasar Indonesia, namun hingga kini belum ditemui kasus yang serupa.
Adanya hal tersebut, Pemerintah langsung memberikan sorotan terkait adanya pemberitaan terkait komoditas anggur yang dimaksud.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca juga: Kecolongan Kasus Anggur Shine Muscat, BPOM Thailand Janji Perketat Sistem Impor Buah di Tahun 2025
Namun sejauh ini, belum ada temuan atau laporan terkait residu pestisida yang berlebihan pada anggur shine muscat di pasar Indonesia.
"Anggur ini seharusnya kan itu hubungannya dengan Kementerian Pertanian. Kan ada disitu kan barang karantinanya, ya masuk," Kepala BPOM Taruna Ikrar saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
"Tetapi, karena Badan POM punya tupoksi pengawasan obat dan makanan, ini bagian dari makanan, maka kami tadi ditegur," paparnya.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, pihaknya tengah mengecek keamanan produk anggur muscat yang dinilai mengandung residu kimia.
Adapun, pengecekan keamanan anggur dilakukan Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura.
"Jadi kita juga lagi cek. Dari sisi keamanan produk-produk pertanian ini, kita lagi cek ya. Saya kira Dirjen hortinya, saya udah minta, ya kan lagi viral," kata Sudaryono kepada wartawan di Kantor Kementan, Selasa (29/10/2024).
Terlebih lagi, Sudaryono mengaku kerap mengonsumsi Anggur Muscat tersebut bahkan selalu tersedia di kantornya.
"Kita lagi cek. Termasuk aku juga suka makan," ucap Sudaryono.
Kemudian, Badan Pangan Nasional atau Bapanas, juga turut memberikan pernyataan perihal anggur shine muscat.