Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pembangunan infrastruktur akan berpengaruh kepada target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Pemerintah.
Awalnya, Menko AHY mengungkapkan, saat ini Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mampu menembus angka 8 persen.
Selain itu, Pemerintah juga berambisi untuk mewujudkan swasembada energi dan swasembada pangan.
Hal tersebut diungkapkan langsung AHY dalam opening ceremony acara Konstruksi Indonesia 2024. Adapun kegiatan tersebut disiarkan secara daring, Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Baru 2 Pekan Jadi Menko, AHY Mau Belajar ke Para Pakar dan Ahli Bidang Infrastruktur-Konstruksi
"Kita akan menuju negara yang swasembada pangan, energi, dan semakin kuat pertumbuhan ekonominya," ungkap AHY.
"Bahkan tumbuh 8 persen yang juga tidak hanya dinikmati segelintir kelompok tapi juga distribusi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.
Di tengah ambisi tersebut, AHY mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan yang membayangi. Mulai dari ketidakpastian global dan berbagai faktor lainnya.
Untuk itu, Indonesia dituntut untuk mandiri dalam hal ketahanan energi dan pangan. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam.
Seiring pengembangan dan mengoptimalkan sumber daya alam yang ada, pembangunan serta pemerataan infrastruktur juga perlu digenjot.
Apabila hal tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka target Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen akan tercapai.
"(Ada) berbagai tantangan dan kita juga dihadapkan peluang, Indonesia yang diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi yang semakin dihormati, saat ini kita nomor 16 di dunia. Bukan hanya GDP besar tapi juga income per kapita kita semakin tinggi," papar AHY.
"Maka sekali lagi, menuju Indonesia semakin maju dibutuhkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur akan mendukung itu semua," pungkasnya.