Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Tenaga kerja kompeten menjadi pendukung kinerja industri yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian membangun SDM kompeten melalui unit pendidikan vokasi.
Unit pendidikan tersebut meliputi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik dan Akademi Komunitas (Akom).
Khusus di wilayah Sumatera, Kemenperin memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi, mulai dari SMK-SMTI Bandar Lampung, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMAK Padang, Politeknik ATI Padang, dan PTKI Medan.
Baca juga: Gemabudhi Siapkan SDM Muda Buddhis Menuju Indonesia Emas 2045
"Untuk mencetak jumlah tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri, Kemenperin telah menyelenggarakan pendidikan vokasi industri di politeknik dan SMK binaannya. Ini termasuk program prioritas Kemenperin," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Tahun ini, ada 287 siswa lulusan SMK-SMTI Bandar Lampung, sebanyak 92,33 persen lulusan sudah terserap kerja di industri. Berdiri sejak tahun 1986, SMK-SMTI Bandar Lampung telah menghasilkan lebih dari 5.000 alumni.
"Kemenperin terus berupaya untuk mendidik tenaga kerja kompeten di wilayah Sumatera yang memiliki jumlah angkatan kerja tinggi tersebut," ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan.
SMK-SMTI Bandar Lampung memiliki dua program studi, yaitu kimia industri dan analisis pengujian laboratorium. SMK-SMTI Bandar Lampung menyelenggarakan pendidikan sistem ganda di kelas dan di industri, seluruh siswa mengikuti praktik kerja industri (prakerin) selama enam bulan di industri.
Sementara itu, SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Padang juga turut menghasilkan SDM industri kompeten setiap tahunnya.
Pada tahun ini, sebanyak 89,14 persen lulusan SMK-SMTI Padang dan 76,5 persen lulusan SMK-SMAK Padang sudah terserap dunia kerja dan perguruan tinggi.
SMK-SMTI Padang telah mencetak lebih dari 5.000 orang sejak tahun 1966, sementara SMK-SMAK Padang telah menelurkan 6.668 alumni sejak 60 tahun berdiri.
Baca juga: Seminar Indonesia-Jepang Exchange Knowledge, Digitalisasi Penting dalam Bangun Kualitas SDM Unggul
Untuk Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan, lulusan yang terserap industri adalah sebanyak 87 persen pada tahun ini.
PTKI Medan telah berkontribusi dengan melantik lebih dari 8.170 alumni semenjak berdiri. Terdapat tiga Program Studi di PTKI Medan, yaitu D3 Teknik Kimia dengan kompetensi proses pada industri kimia, D3 Teknik Mekanika dengan kompetensi perawatan mesin-mesin industri dan D3 Agribisnis Kelapa Sawit dengan kompetensi pengolahan dan manajemen bisnis kelapa sawit.
Lulusan unit pendidikan Kemenperin yang belum mendapatkan pekerjaan memasuki masa tunggu selama enam bulan sejak diwisuda untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga seluruh lulusan sudah terserap dalam waktu setengah tahun. Para lulusan juga mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat menunjang karir.
"Prinsip utama penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kemenperin adalah melalui penyusunan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan yang link and match dengan industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi serta lembaga pendidikan lainnya," jelas Masrokhan.