Semula, TH Group akan mengembangkan industri sapi perah di atas lahan seluas 10 ribu hektare di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan didukung fasilitas pengolahan susu dan diproyeksikan mampu memproduksi susu 1,8 juta ton per tahun.
"(Perusahaan asal Vietnam) itu kelihatannya serius," kata Amran kepada wartawan di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024).
"Kelihatan mereka percaya karena sangat serius. Beliau (perusahaan Vietnam) justru mengejar kita," lanjutnya.
Amran menegaskan pentingnya memberikan kenyamanan bagi para investor agar mereka dapat berkontribusi dalam sektor pertanian.
Baca juga: Peternak Boyolali Buang 50.000 Liter Susu, Komisi IV DPR Minta Kementan Turun Tangan
Para investor, kata dia, jangan dipersulit ketika ingin menanamkan modal di Indonesia.
"Jangan kita persulit investor supaya mereka nyaman investasi di Indonesia. Kata kuncinya adalah beri kenyamanan investor. Khususnya sektor pertanian, kami yang kawal langsung," pungkas Amran.
Kementan ingin menggaet investor luar negeri untuk menanamkan modal di Indonesia agar bisa mengembangkan industri susu perah dalam negeri.
Dari situ, kapasitas produksi susu dalam negeri diharapkan bisa meningkat.
Dengan kehadiran perusahaan asal Vietnam ini, Kementan memproyeksikan produksi susu dari industri dalam negeri dapat mencapai 1,8 juta ton dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Produksi tersebut dapat memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan nasional yang saat ini masih bergantung pada impor sebesar 3,7 juta ton per tahun.
Upaya ini diharapkan dapat membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi.