News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Industri Tekstil Lesu, Perusahaan Garmen Banting Setir Garap Sektor Kesehatan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Golden Flower Tbk kini mengubah bisnisnya dari industri garmen ke sektor healthcare.

 

Laporan Wartawan Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM – Lesunya industri tekstil di tanah air membuat sejumlah pelaku bisnis mengalihkan lini usahanya ke sektor lain.

PT Golden Flower Tbk (kode emiten: POLU), misalnya. Perusahaan yang bergerak di industri garmen tersebut kini merambah sektor healthcare sebagai bagian dari transformasi bisnisnya. 

Langkah ini ditandai dengan pendirian anak usaha di bidang layanan kesehatan yang meliputi klinik estetika, slimming, dan wellness.

Po Sun Kok, Founder POLU menjelaskan melalui diversifikasi ini, perseroan berkomitmen memperkuat kualitas layanan kesehatan di Indonesia sekaligus mendorong potensi medical tourism dalam negeri.

“Dengan semakin besarnya pasar medical tourism secara global, yang diproyeksikan akan tumbuh dari USD 29,43 miliar pada 2023 menjadi sekitar USD 252,94 miliar pada 2034, Perseroan melihat peluang strategis bagi Indonesia untuk menjadi destinasi layanan kesehatan unggul di Asia."

"Saat ini, sekitar Rp 180 triliun dana keluar negeri setiap tahunnya karena banyak warga Indonesia lebih memilih berobat di luar negeri,” katanya dikutip Jumat (15/11/2024).

Hal ini, menurutnya disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur dan kurangnya tenaga medis spesialis di dalam negeri.

Dia mengatakan, perseroan bertekad untuk mengatasi kesenjangan tersebut dengan menghadirkan fasilitas medis yang mampu bersaing secara global.

Diana Jo, CEO PT Oracle Medika Indonesia, sayap bisnis POLU, mengatakan langkah perseroan merambah sektor healthcare merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai salah satu tujuan unggulan dalam medical tourism.

Baca juga: Obat-obatan di Indonesia Mahal, Menkes Ungkap Usulan Asosiasi Industri Kesehatan untuk Tekan Harga

"Dengan kolaborasi bersama Oracle Dermatology dan fokus pada peningkatan standar layanan, kami optimis dapat mendukung perkembangan industri medis dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada layanan luar negeri, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya. 

Melalui kerja sama dengan Oracle Dermatology dari Korea Selatan, ujar Diana, perseroan mengadopsi standar internasional dalam operasional klinik dan fasilitas kesehatannya.

"Kolaborasi ini mencakup pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga medis Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan prosedur dan teknologi terkini."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini