Adapun Iwan telah mengungkapkan bahwa tidak ada PHK di perusahaannya.
Namun, kata Iwan, pihaknya meliburkan sekitar 2.500 karyawan akibat kekurangan bahan baku.
Meski diliburkan, ia mengatakan hak pekerja seperti gaji masih dibayarkan oleh perusahaan.
"Ini memang kemarin ini kan ada tersendat di dalam proses administrasi di situ. Jumlah karyawan yang diliburkan akan terus bertambah apabila tidak ada keputusan dari kurator dan hakim pengawas untuk izin keberlanjutan usaha," kata Iwan.
Baca juga: Ombudsman RI Endus Kejanggalan di Kasus Pailit Sritex
Soal kekurangan bahan baku, Sritex hanya memiliki stok untuk tiga pekan ke depan.
"Tentang rekening bank yang diblokir juga itu kan menambah masalah lagi. Jadi ini hal-hal yang demikian yang harus cepat ditangani," ucap Iwan.
Ia menegaskan bahwa saat ini yang menjadi ganjalan adalah visi misi dari kurator dan manajemen berbeda. Iwan menilai visi kurator selalu mengedepankan pemberesan atau tidak peduli dengan keberlangsungan usaha.
Di sisi lain, ia menyebut manajemen melihatnya dari keberlangsungan usaha dan melanjutkan usaha ini.
Kunjungan Noel ke Sritex Atas Perintah Prabowo
Pada Senin, 28 Oktober 2024, Noel telah mengunjungi pabrik Sritex di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Noel mengaku kunjungan ini atas perintah Prabowo.
Noel mengatakan, Prabowo memerintahkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli untuk mengunjungi Sritex yang dinyatakan pailit.
"Kemudian Pak Menteri menyampaikan saya juga memperintahkan (saya) untuk hadir di sana," kata Noel, sesuai menggelar rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024)
Dalam kunjungannya kala itu, Noel menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan sektor tekstil seperti Sritex lumpuh, bahkan tak boleh ada satupun industri tekstil yang mati.
Noel mengaku bangga atas sikap patriotik dan optimistis dari seluruh pekerja dan perusahaan Sritex yang menyebut pemutusan hubungan kerja sebagai hal tabu.