Banyak orang kesulitan memahami informasi gizi. Sebanyak 31% kesulitan mengidentifikasi gula dan lemak tersembunyi dalam pola makan mereka, sementara 23% kesulitan memahami dampak makanan tertentu pada kadar gula darah mereka.
Baca juga: Tanggal 14 November 2024 Memperingati Hari Apa? Ada HUT Brimob dan Hari Diabetes Sedunia
Olahraga teratur, pola makan sehat, dan skrining dini memiliki kekuatan untuk mengurangi risiko diabetes, namun bergantung pada peningkatan kesadaran. “Sejak 2012, Sun Life telah mengalokasikan lebih dari $53 juta untuk memerangi diabetes secara global melalui kemitraan strategis yang mendukung komunitas yang paling rentan.” ujarnya.
Melalui kemitraan lokal dengan rumah sakit, institusi medis, dan yayasan di seluruh wilayah, kata Lee, Sun Life menyediakan akses ke pemeriksaan glukosa darah, nasihat nutrisi dan konseling, program olahraga, paket perawatan diabetes, serta program edukasi lokal untuk anak-anak, yang dapat memberdayakan masyarakat dalam memantau risiko diabetes mereka.
Penurunan aktivitas fisik, diperparah dengan kurangnya ruang olahraga yang aman, meningkatkan risiko diabetes di seluruh Asia. Lebih dari sepertiga (35%) responden di Indonesia melaporkan penurunan aktivitas fisik dalam lima tahun terakhir, dengan orang-orang muda lebih mungkin melaporkan penurunan ini.
Lee menyebut, di antara mereka yang melaporkan kurangnya olahraga, 60% menyebutkan kurangnya akses ke ruang olahraga yang aman dan berkualitas di daerah mereka. “Memiliki ruang olahraga yang mudah diakses sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap aktif, sehat, dan terlibat,” imbuhnya.
Survei ini juga menemukan bahwa para diabetesi memiliki kesadaran risiko yang rendah sebelum diagnosis mereka. Sebanyak 35% melaporkan mereka memiliki pemahaman yang buruk atau sangat buruk tentang kondisi tersebut sebelum diagnosis. Lebih dari sepertiga diabetesi (28%) percaya bahwa mereka berisiko rendah atau tidak mempertimbangkan risiko mereka sama sekali sebelum diagnosis, sementara hanya 13% diabetesi yang percaya bahwa mereka berisiko tinggi.
“Temuan ini menunjukkan bahwa kesalahpahaman tentang risiko dan penyebab diabetes dapat menghambat pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan, sehingga edukasi tentang topik ini menjadi sangat penting.” pungkas Lee. (Kontan)
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul: Diabetes Tipe 2 Berdampak Pada Keuangan dan Kesehatan Mental