DMMX juga akan menjajaki ekspansi pasar luar negeri. Strategi global initiative ini akan dijalankan melalui ZKDigimax, perusahaan patungan alias joint venture dengan perusahaan asal China, ZKTeco.
Ekspansi menargetkan 49 negara dalam tiga tahun ke depan, dari posisi saat ini yang sudah menyasar di 22 negara.
Strategi lainnya, DMMX akan memacu kontribusi dari Bumi Langit pada segmen digital IP licensing serta Close The Door pada segmen konten dan influencer platform.
"(Kontribusi dari segmen) konten itu lebih ke margin. Konsolidasinya ke profit, dan sejauh ini bagus sekali, profitable," kata Budiasto.
Baca juga: Digitalisasi Keuangan dan QRIS Permudah Pencatatan Transaksi Perdagangan
Guna memuluskan berbagai strategi tersebut, DMMX mengalokasikan belanja modal (capex) yang stabil di level sekitar Rp 30 miliar pada tahun ini maupun tahun depan.
Dengan sejumlah strategi tersebut, Budiasto pun optimistis DMMX bisa memperbaiki bottom line ke posisi yang positif pada tahun 2025.
Budiasto memberikan gambaran, secara konsolidasi DMMX memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level 7 persen-9% atau high single digit pada tahun 2025.
"Sekitar segitu, kami konservatif dulu. Tahun depan harusnya sudah growing positif, secara operasional kami profit," tandas Budiasto.
Laporan Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Sumber: Kontan