News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Langkah Utama Mencapai Emisi Net Zero Tenaga Listrik Menurut Wartsila di  Electricity Connect 2024

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran manajemen Wärtsilä Indonesia pada acara “Electricity Connect 2024” di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Kari menekankan bahwa fleksibilitas sistem tenaga listrik adalah kunci untuk mengatasi variabilitas keluaran tenaga angin dan matahari dalam jangka waktu tertentu, mulai dari hitungan detik hingga perubahan musim.

Pembangkit listrik berbasis mesin yang fleksibel, seperti mesin pembakaran internal (ICE), memainkan peran penting karena mampu melakukan start-stop, part-loading, dan load-following dengan cepat.

 “Kapasitas ICE Indonesia sebesar 5 GW telah ditetapkan dan siap untuk mendukung tujuan dekarbonisasi negara ini.”

Dekarbonisasi dapat dilakukan dengan teknologi saat ini. Walaupun dibutuhkan tambahan pembangkit listrik bertenaga mesin, pabrik ICE Wärtsilä saat ini yang berkapasitas 5 GW menawarkan kekuatan penyeimbang yang penting untuk memungkinkan Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan, memangkas biaya, dan emisi CO2.

“Mesinnya akan mendorong transisi energi dengan fleksibilitas dan pengoperasian yang tidak ada duanya. Pembangkit listrik mesin dapat beralih dari start-up hingga beban penuh hanya dalam dua menit tanpa waktu aktif dan waktu henti minimum. Mulai dan berhenti tanpa batas tidak berdampak pada pemeliharaan. Teknologi berkinerja tinggi menawarkan efisiensi energi sederhana tertinggi yang tersedia dibandingkan teknologi saat ini, 50% atau lebih.” jelas Kari.

Selain itu, pembangkit listrik bermesin akan beroperasi dengan bahan bakar berkelanjutan di masa depan untuk memungkinkan langkah terakhir menuju masa depan energi terbarukan 100%.

Jalan Indonesia Menuju Nol Emisi: Sistem Hibrid yang Stabilitas dan Efisiensi

Febron Siregar, Sales Director Indonesia, Wärtsilä Energy menyatakan peran gas berubah dari baseload menjadi penyeimbang, dan Indonesia bersiap untuk mencapai emisi nol bersih.

"Bersama dengan para ahli di bidangnya, kami mengeksplorasi strategi terbaik untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam pembangkit listrik hibrida, dan mendiskusikan kompatibilitas teknis dan tantangan peraturan. Kami juga menyelidiki peran penyimpanan energi dan pembangkit listrik virtual dalam memaksimalkan efisiensi," ujarnya.

Febron menjelaskan, energi terbarukan yang dipadukan dengan pembangkit listrik bermesin fleksibel memungkinkan terciptanya listrik yang stabil. Untuk aplikasi beban dasar, penggunaan solusi energi dan tenaga surya yang berdiri sendiri akan mengakibatkan kebutuhan untuk memasang kapasitas kedua teknologi secara berlebihan dan mengakibatkan kelebihan pembangkitan tenaga surya.

Dengan diperbolehkannya teknologi gas fleksibel, seperti pembangkit listrik mesin, untuk menghasilkan pembangkitan bila diperlukan secara signifikan akan mengurangi biaya listrik yang diratakan karena penggantian biaya investasi dengan biaya bahan bakar.

Terkait energi terbarukan dan penyimpanan saja, terdapat risiko terjadinya ‘permintaan yang tidak terpenuhi’ pada dini hari atau larut malam, serta dampak musiman yang kuat.

Indonesia telah memasang mesin pembakaran internal sekitar 5 GW yang dapat beroperasi secara fleksibel untuk mendukung energi terbarukan dan memberikan stabilitas dan keandalan yang dibutuhkan setiap hari dan musiman. 

Manfaat sistem hybrid (menyeimbangkan mesin pembangkit listrik dan solar PV) adalah
mengurangi biaya pembangkitan, menyediakan ketersediaan & keandalan sistem yang lebih tinggi, dan menurunkan emisi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini