Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengalami kejadian yang kurang menyenangkan, saat melakukan peninjauan ke Apartemen Samesta Mahata Margonda, Depok, Jawa Barat.
Saat dua Menteri itu menyambangi apartemen yang dikelola BUMN Perum Perumnas tersebut, liftnya mengalami kendala.
Lift yang mereka gunakan tidak bisa naik, padahal baru diisi oleh empat hingga lima orang.
Penanggung Jawab (PIC) Lift di Samesta Mahata Margonda, Bambang Sugianto mengungkapkan, seluruh lift dan eskalator dalam proyek ini dalam keadaan aman dan terawat.
Baca juga: Kesulitan Gencarkan Pembangunan Rumah Rakyat, Erick Thohir Keluhkan Regulasi dan Minimnya Dana BTN
Dirinya menyampaikan terima kasih atas masukan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terkait optimalisasi fasilitas lift untuk para penghuni di kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina tersebut.
"Seluruh lift dan eskalator pada proyek Samesta Mahata Margonda, yang berkontrak dengan PT Delta Mitra Perkasa, secara rutin menjalani perawatan bulanan sejak Juli 2024. Hingga saat ini, kondisinya aman dan tidak mengalami masalah," ujar Bambang kepada Tribunnews, Jumat (29/11/2024).
Namun, Bambang mengakui adanya kendala waktu tempuh lift selama kunjungan dua Menteri.
Hal ini disebabkan oleh kepadatan penggunaan lift di tengah tingginya tingkat keterisian hunian yang telah mencapai 90 persen
"Traffic pemanggilan lift cukup padat di siang hari, mengingat aktivitas penghuni dan pengguna transportasi KRL meningkat," ungkap Bambamg.
"Selain itu, ada indikasi pemencetan tombol lift secara bersamaan oleh penghuni dan pengunjung stasiun yang mengakibatkan lift terbuka kembali dan memperlambat pergerakan lift ke lantai tujuan rombongan," pungkasnya.
Kawasan TOD Samesta Mahata Margonda sendiri menjadi salah satu proyek unggulan yang mengintegrasikan hunian dengan akses transportasi KRL.
Dengan tingkat keterisian yang hampir penuh, kawasan ini menunjukkan keberhasilannya sebagai solusi hunian modern yang praktis dan strategis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait meninjau Apartemen Samesta Mahata Margonda yang dikelola BUMN Perum Perumnas dan memberi sejumlah catatan.
Dalam tinjauan yang dilakukan bersama Menteri BUMN Erick Thohir, pria yang akrab disapa Ara itu mengungkap bahwa ada masalah pada liftnya.
Ara mengatakan bahwa lift yang ia gunakan bersama Erick tidak bisa naik, padahal baru diisi oleh empat hingga lima orang.
Berdasarkan informasi kapasitas lift yang ditempel di dalam, seharusnya lift bisa mengangkut sampai 13 orang.
"Saya cek langsung. Saya naik sama Pak Erick enam kali. Empat kali itu, kita padahal cuma empat lima orang, tidak bisa jalan. Akhirnya mesti turun. Lift masih harus diperbaiki," kata Ara kepada wartawan di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).
Berikutnya, ia memberi catatan untuk area komersial yang masih belum banyak diisi.
Apartemen Samesta Mahata Margonda ini memang merupakan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) yang menempel dengan Stasiun Pondok Cina.
Menurut dia, area komersial harusnya diisi oleh banyak tenan agar memudahkan penghuni apartemen.
"Supaya nanti orang yang tinggal di sini kalau mau makan atau mau apa, beli keperluan, tidak perlu keluar," ujar Ara.
Ia mengatakan bahwa Perumnas harus memiliki terobosan agar area komersial bisa banyak diisi.
"Jadi saya lihat ini harus ada terobosan. Ini fasilitas supaya penghuni di sini juga, kalau mau misalnya belanja ke Indomart, ke Alfamart, bisa cepat dan tidak usah putar-putar keluar," ucap Ara.