Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengklarifikasi omongan Menteri ESDM Bahlil Lahadali soal ojek online (Ojol) tidak termasuk yang dapat bantuan karena dinilai sebagai usaha.
Maman mengatakan dirinya akan bertemu perwakilan ojek online untuk membahas soal wacana driver ojek online tidak dapat jatah subsidi BBM. Pro dan kontra ini disebabkan oleh ucapan Bahlil.
"Saya ingin sampaikan satu hal bahwa Ojol itu masuk dalam kategori UMKM berdasarkan rapat koordinasi tim soal subsidi BBM. Di mana kami Kementerian UMKM juga masuk di situ," ujar Maman di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Menteri Bahlil Melunak, Ada Sinyal Ojol Termasuk Penerima Subsidi BBM
Maman memastikan Ojol masuk ke dalam klasifikasi UMKM. Sehingga, para pengendara Ojol tetap mendapatkan alokasi BBM bersubsidi. Karena itu, Maman meminta omongannya tidak disalahartikan.
"Jadi artinya Ojol itu masuk dalam kategori UMKM dan sektor UMKM adalah sektor yang tetap kita jaga untuk mendapatkan subsidi BBM, clear?" terang Maman.
Sebelumnya, Pemerintah sedang merumuskan skema baru penyaluran subsidi energi termasuk bahan bakar minyak (BBM).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan ojek online (ojol) tak menjadi target subsidi BBM tepat sasaran.
"Ojek (online) kan dia pakai untuk usaha, masa usaha disubsidi?" ujarnya, Rabu (27/11/2024).
Bahlil membocorkan skema baru subsidi BBM yang bakal diberlakukan. Pemerintah akan menerapkan sistem kombinasi, antara subsidi harga dan subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Selama ini pemerintah menerapkan subsidi BBM berbasis harga.
Bahan bakar sepeti pertalite beredar dengan harga yang disubsidi dan bisa diakses lebih murah. Namun permasalahan terbesar adalah banyak masyarakat kelas atas yang ikut menikmati sehingga jadi beban anggaran. Dengan skema baru berupa pembatasan, pemerintah berharap subsidi BBM lebih tepat sasaran.