Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah menyampaikan sebagian besar pangan pokok strategis berada dalam kondisi yang aman dan cukup, terutama menghadapi permintaan masyarakat di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan mayoritas semua kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru 2025 aman dan stabil.
Terkait ketersediaan beras, dikatakannya stok yang ada di Perum Bulog telah menyentuh total 2.070.000 ton.
Dengan jumlah stok tersebut, Arief meyakini andil beras terhadap inflasi nasional dapat ditekan.
Baca juga: Prabowo Minta Swasembada Beras Diwujudkan Secara Cepat, Kementan Siapkan Anggaran Rp23,61 Triliun
"Hari ini beras adem ayem, malah kita harus terus dorong distribusinya bisa sampai ke daerah seperti ke Indonesia Timur yang angka inflasinya cukup tinggi. Andil beras hari ini 0,11 persen ke inflasi," katanya, Kamis (5/12/2024).
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan capaian target-target pemerintah semuanya dapat Bulog capai.
"Dari target awal stok akhir tahun 1,2 juta ton dari Badan Pangan Nasional, Insya Allah nanti di akhir Desember 2024 bisa 2 juta ton. Ini menurut saya sangat bagus dan membuat tenang bagi masyarakat," sebut Suyamto.
Kendati begitu, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (PERPADI), Sutarto Alimoeso meminta pemerintah tetap melaksanakan berbagai program agar dapat memberikan gairah bagi para pelaku usaha perberasan.
"Seperti disampaikan tadi bahwa perdagangan beras saat ini memang adem. Jadi kalau adem itu artinya tidak terlalu bergairah, tetapi tetap lancar. Kemarin agak sedikit panas menjelang Pilkada, (ini) terus terang. Tapi sekarang sudah mulai adem. Kalau kita forecast sampai dengan akhir tahun ini pasti situasinya dapat dikatakan aman. Menurut perkiraan kami tidak akan terjadi gejolak,” kata Sutarto.
Lebih lanjut, Direktur Komersial ID FOOD Nina Sulistyowati turut memaparkan stok pangan pokok yang dikelola pihaknya.
Pada saat ini posisi stok daging ayam dan telur di 20 ton.
"Kemudian untuk daging kerbau, dapat kami sampaikan bahwa saat ini stok in hand ada di 27.814 ton dengan harga sekitar Rp 60 ribu rupiah per kilo," sambungnya.
Kemudian daging sapi 4.269 ton di kisaran harga Rp 80 ribu per kilo. Gula pasir diperkirakan bahwa pada akhir Desember nanti akan ada kedatangan sekitar 62 ribu ton dalam bentuk raw sugar.
"Kami juga masih punya stok on hand gula kristal putih sekitar 20 ribu ton," papar Nina.