News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjualan Mobil Lesu Tahun Ini, Ada Peluang Pasar Kembali Tumbuh karena Faktor-faktor Ini

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas perakitan mobil di di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja industri otomotif tahun ini lesu. Sepanjang Januari-Oktober 2024, produksi kendaraan roda empat di Indonesia hanya mencapai 996.000 unit dengan penjualan mobil di pasar domestik sebesar 710.000 unit dan pasar ekspor 390.000 unit.

Di sisi lain, dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta orang dan rasio kepemilikan mobil 99:1.000, potensi pasar kendaraan di Indonesia masih berpeluang tumbuh.

Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Non Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Andi Oscar La Galigo, menerangkan pasar otomotif Indonesia masih mampu berkembang pesat dengan rasio kepemilikan kendaraan yang masih rendah.

Di ASEAN, Indonesia memiliki market share sebesar 30 persen, dengan penjualan sebanyak 1 juta unit.

"Dengan populasi ASEAN sebesar 666 juta orang dan Indonesia 280 juta orang, kami melihat bahwa saat ini Indonesia dari sisi pasar sangat berpotensi besar sekali," kata Oscar di acara diskusi Mengakhiri Era One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Ekonom senior Cyrillus Harinowo berpendapat pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih cukup baik dibandingkan negara anggota G20 lainnya. Karena itu pasar masih berpeluang tumbuh.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di posisi ketiga negara-negara G20, di bawah India dan Singapura walaupun sebenarnya Singapura bukan anggota G20 sebenarnya," ujarnya.

"Jadi, kalau kita lihat industri otomotif ini memiliki pertumbuhan yang masih sangat cerah, apalagi dengan adanya energi hijau, seperti keberadaan kendaraan listrik," tutur Harinowo.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 3-2024 berada di angka 4,95 persen menempati posisi ketiga, di atas Tiongkok yang hanya 4,6 persen, Spanyol 3,4 persen dan Brazil 3,3 persen.

Peluang pertumbuhan otomotif di Indonesia juga perlu didukung dengan kebijakan yang membuat harga kendaraan roda empat semakin terjangkau oleh masyarakat.

Baca juga: Target Penjualan Mobil Anjlok 300.000 Unit, Menperin Hitung Ada Potensi Kerugian Rp 10,6 Triliun 

Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Ekko Harjanto, menyampaikan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dapat menjadi cara agar penjualan mobil keluar dari angka 1 juta unit.

Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).

Baca juga: PPN 12 Persen Tahun Depan Bisa Bikin Penjualan Mobil Melorot

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini