Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar inspeksi terkait ketersediaan stok dan harga bahan pokok di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Adapun inspeksi ini dilakukan langsung oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi bersama jajaran penjabat Pemerintah Daerah hingga Bulog.
Arief mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan harga komoditas bahan pokok jelang periode Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman.
Inspeksi ini sejalan dengan hasil rapat koordinasi Bapanas dengan sejumlah pelaku usaha dan asosiasi yang berlangsung pada Kamis (6/12/2024).
Baca juga: Prabowo Minta Swasembada Beras Diwujudkan Secara Cepat, Kementan Siapkan Anggaran Rp23,61 Triliun
"Kita cek secara langsung, ini bagian dari kegiatan (rapat) kita kemarin. Dari laporan bahwa kondisi stok cukup dan harga baik, sehingga kita cek langsung ke pasar," ungkap Arief di Pasar Kebayoran Lama, Jumat (6/12/2024).
Berdasarkan hasil inspeksi di lapangan, Arief menyebut stok bahan pokok aman, dan harganya relatif terkendali.
Sebagai contoh, untuk harga dari daging paha belakang dibanderol Rp130.000 per kilogram.
Kemudian, harga bawang putih di level Rp42.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp35.000 per kilogram, cabai merah Rp42.000 per kilogram.
Sementara, harga beras Bulog yang merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dibanderol Rp12.000 per kilogram.
"Harga beras, tadi beras Bulog SPHP Rp12.000 per kilo, berarti Rp60.000 per sak. Itu sangat baik, ada masukan dari pedagang bahwa harga beras hari ini sangat baik," beber Arief.
"Dan harga telur itu sekitar Rp24.000 sampai Rp26.000, ini juga harga yang baik. Perlu saya jelaskan bahwa harga telur yang baik itu karena makan dari ayam ke telur itu sudah dijaga," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bapanas menyebut ketersediaan sebagian besar pangan pokok strategis relatif berada dalam kondisi yang aman dan cukup, jelang menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kestabilan kondisi pangan tersebut terkonfirmasi dalam Rapat Koordinasi Pengamanan hari besar keagamaan nasional (HBKN) Nataru 2024 yang digagas Bapanas di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Arief mengungkapkan, aspek ketersediaan telah dipastikannya berdasarkan penyampaian dari para pelaku usaha.
Ke depannya pemerintah akan melaksanakan berbagai langkah strategis demi menjaga kestabilan tersebut.
“Kita semua telah menyelesaikan rapat koordinasi hari ini bersama-sama teman-teman dari hulu sampai dengan hilir. Ini melanjutkan perintah dari Bapak Presiden Prabowo untuk menjaga harga dan pasokan, baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen," papar Arief di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
"Alhamdulillah dari laporan yang ada, mayoritas semua kebutuhan jelang Nataru, semuanya aman dan stabil,” sambungnya.
Terkait ketersediaan beras, dikatakannya stok yang ada di Perum Bulog telah menyentuh total 2,070 juta ton.
Dengan jumlah stok tersebut, Arief meyakini andil beras terhadap inflasi nasional dapat ditekan.
“Hari ini beras adem ayem, malah kita harus terus dorong distribusinya bisa sampai ke daerah seperti ke Indonesia Timur yang angka inflasinya cukup tinggi," ucap Arief.
"Andil beras hari ini 0,11 persen ke inflasi. Badan Pangan Nasional bersama Bulog hari ini bisa mewujudkan stok beras di Bulog 2,07 juta ton. Bahkan Bapak Presiden menyampaikan bahwa stok beras Bulog bisa lebih dari 2 juta ton itu, belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” pungkasnya.