Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Pelni Tri Andayani mengatakan, sebanyak 430.000 orang telah menggunakan kapal Pelni per tanggal 29 Desember 2024.
Anda menyebut, jumlah realisasi penumpang itu naik jika dibandingkan dengan periode angkutan libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya atau Nataru 2023/2024.
"Dari target 507.057 orang sekarang di angka 85 persen atau sekitar 430.000 tiket per hari Minggu 29 Desember 2024," kata Anda kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok, dikutip Senin (30/12/2024).
Baca juga: Mulai Hari Ini, Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta 10 Persen, Periode Nataru
Menurut Anda, jumlah penumpang kapal Pelni selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini juga akan melebihi dari yang ditargetkan sebesar 507.057 orang. Meskipun puncak arus mudik penumpang terjadi pada tanggal 22 Desember kemarin.
"Ini kan baru arus mudiknya saja nih, ibaratnya ini saja udah 85 persen, udah 430.000 tiket. Nah, padahal ini kan masih ada 10 hari lagi ya. Jadi saya sih dari 507.000 itu kalau prognosa kita sih bisa lebih dari itu ya," ucap Anda.
"Tapi kan balik lagi, kalau pulang itu kan bertahap. Perginya bareng, karena ke kunci di tanggal 25 Desember 2024 sama 1 Januari 2025 kan. Orang kan mau untuk tujuan itu kan. Dan berlibur sekolah juga sih," sambungnya.
Adapun untuk ruas terpadat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini terjadi di ruas Batam-Belawan, Belawan - Batam, dan Makassar - Bau Bau. Sedangkan tiga pelabuhan terpadat diantaranya Makassar, Ambon dan Batam.
Disamping itu, Anda juga menjelaskan bahwa pergerakan penumpang kapal PELNI tertinggi berada di wilayah tengah Indonesia sebesar 40,3 persen, disusul area timur 35,8 persen dan terakhir area barat 23,9 persen.
Sementara untuk mengantisipasi cuaca buruk, Pelni telah berkoordinasi dengan BMKG dan Pelindo, serta menyiapkan ruang tunggu yang lebih nyaman untuk penumpang. Di sisi lain Pelni juga akan mengirim SMS blast ketika ada keterlambatan kapal sebagai dampak dari cuaca ekstrim.
"Misalnya ruang tunggu atau nanti kalau melebihi kapasitas ruang tunggu juga teman-teman pelindo menyiapkan tenda dan sebagainya. Sudah diantisipasi. Intinya untuk kenyamanan seluruh penumpang," kata Anda.
"Tapi antisipasi kalau keterlambatan itu ya kita melakukan komunikasi dengan seluruh penumpang ya, melalui SMS yang kita blast secara sama kayak teman-teman di moda transportasi lainnya," imbuhnya menegaskan.