TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat dan produsen pesawat Boeing Inc. menurunkan tim investigator untuk menyelidiki kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Kementerian Transportasi Korea Selatan Selasa mengatakan, mereka tiba di Korea untuk berpartisipasi dalam penyelidikan atas insiden tersebut.
Mereka terdiri dari anggota Administrasi Penerbangan Federal AS, tiga ahli dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) dan empat perwakilan dari Boeing.
Mereka bergabung dengan pejabat Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea (ARAIB) untuk melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan.
Tim AS tiba di Korea pada hari Senin melalui Bandara Internasional Incheon dan melakukan perjalanan langsung ke Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul, untuk mempersiapkan penyelidikan.
“Penyidik Korea dan AS membahas prosedur jadwal dan area spesifik yang menjadi fokus penyelidikan,” Joo Jong-wan, kepala kebijakan penerbangan di kementerian transportasi, mengatakan pada konferensi pers.
Berdasarkan konvensi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, negara tempat terjadinya kecelakaan bertanggung jawab untuk memulai penyelidikan.
Negara-negara yang mempunyai pemangku kepentingan dalam insiden tersebut, seperti operator dan produsen pesawat, serta negara-negara yang menjadi korban mempunyai hak untuk berpartisipasi.
Thailand, yang dua warganya tewas dalam kecelakaan itu, dilaporkan memilih untuk tidak mengambil bagian dalam penyelidikan ini.
Perwakilan AS dan Boeing, bersama dengan 11 anggota ARAIB Korea, saat ini sedang memeriksa puing-puing dan puing-puing di lokasi kecelakaan, mencari komponen yang dapat memberikan petunjuk tentang penyebab kecelakaan tersebut, menurut kementerian.
Setelah penyelidikan di lokasi, penyelidikan akan dilanjutkan ke tahap analisis, yang meliputi pemeriksaan bukti-bukti yang ditemukan dan data yang diambil dari dua kotak hitam pesawat.
Baca juga: Badan Pesawat Jeju Air Hancur Total Sulitkan Identifikasi Penumpang Tewas
Perekam data penerbangan pesawat, salah satu kotak hitamnya, ditemukan mengalami kerusakan bagian luar. Perekam juga ditemukan tidak memiliki konektor yang menghubungkan unit penyimpanan datanya ke catu daya.
“Pihak berwenang sedang memeriksa metode teknis untuk mengekstraksi data meskipun konektornya tidak ada,” kata Joo.
Kotak hitam kedua dan perekam suara kokpit pada pesawat Boeing 737-800 yang mengalami kecelakaan dilaporkan dalam kondisi relatif lebih baik.
Baca juga: Nyaris Terjadi Lagi, Pilot Jeju Air Boeing 737-800 Putuskan RTB karena Masalah Roda Pendaratan