News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Apa Arti Social Distancing? Ahli: Cara Terbaik untuk Cegah Corona

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli.

TRIBUNNEWS.COM - Social distancing atau menjaga jarak sosial bisa menjadi satu dari sekian cara yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Lantas apa social distancing itu sendiri?

Dikutip Tribunnews dari Forbes, social distancing adalah strategi kesehatan publik untuk mencegah atau memperlambat penyebaran virus.

Social distancing merupakan metode untuk menjaga orang terpisah satu sama lain agar tak dekat secara fisik.

Seperti mengisolasi atau mengkarantina orang terinfeksi.

Baca: Apa Arti Lockdown? Kebijakan 7 Negara untuk Cegah Sebaran Corona

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, 12 Tempat Wisata di Jawa Tengah Ditutup, Simak Daftarnya

Lebih lanjut, dokter Panji Hadisoemarto, M.P.H, lulusan dari Harvard T.H.Chan School of Public Health dan Dosen Departemen Kesehatan Publik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, menjelaskan social distancing bisa dilakukan secara pribadi, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Yakni menghindari keramaian atau orang sedang sakit.

Social distancing juga bisa diterapkan pemerintah, sebut Panji, dengan menerapkan kebijakan untuk tidak ke kantor dan berkerumun.

Senada dengan Panji, Dokter Nafsiah Mboi SpA, MPH yang juga mantan Menteri Kesehatan mengatakan social distancing dan larangan perjalanan sebaiknya dilakukan secepatnya.

Nafsiah pun menekankan, social distancing bisa dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah.

Mulai dinas kesehatan setempat hingga puskesmas.

Tujuannya adalah, kata Nafsiah, untuk mensosialisasikan pencegahan virus corona hingga ke akar.

"Kalau masyarakat sudah mengerti apa yang harus dia lakukan sampai ke akar rumput, saya kira itu akan banyak

sekali dampaknya."

"Sebelum lockdown dan sebagainya," ujar Nafsiah.

Baca: 5 Fakta Tentang Tes Virus Corona yang Harus Diketahui, Alur Pemeriksaan hingga Hasil Tes Terungkap

Baca: Rekam Aktivitas Menhub Budi Karya Sebelum Positif Corona, Asma Kambuh & Dirawat karena Tifus

Sejumlah ahli pun merekomendasikan untuk melakukan social distancing demi mencegah penyebaran virus

corona.

Mengutip ucsf.edu, Epidemiologis UC San Fransisco, Jeff Martin, social distancing merupakan cara terbaik untuk menolong satu sama lain.

Ia mengatakan, cara ini menjadi faktor penting yang bisa dikontrol oleh masing-masing individu dalam wabah corona.

Itulah yang menyebabkan, menurut Martin, social distancing merupakan cara tepat dan penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Martin pun mengingatkan, agar menggunakan moto para orang berkemah, yakni jangan meninggalkan jejak.

Demi memutus penularan corona.

Imbauan Jokowi

Terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Jokowi menyatakan, kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan tvOne, Minggu (15/3/2020) siang.

"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambungnya.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Kementerian BUMN mengimbau kepada pegawainya untuk mulai bekerja dari rumah masing-masing.

Kebijakan itu diterapkan mulai Senin (16/3/2020).

Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menegaskan semua perusahaan milik negara tetap beroperasi.

Pihaknya juga membatasi semua bentuk pertemuan.

"Sampai hari ini semua BUMN tetap beroperasi seperti biasa tapi kita menjaga semua bentuk rapat, jumlah orang yang hadir dalam rapat, kemudian juga pembatasan mobilitas dibatasi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (14/3/2020) malam.

Arya juga mengatakan, waktu rapat juga dibatasi, sehingga banyak hal yang dibatasi.

"Tapi secara umum BUMN tetap beraktivitas seperti biasa," kata Arya, seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berjudul Wabah Corona, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Bekerja di Rumah Mulai Senin.

Update Corona

Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.

"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Yuri menambahkan kasus positif  yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.

Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.

Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.

"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum."

"Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang."

"Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," tambahnya.

Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.

"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama."

"Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat."

"Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," pungkas Yuri

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "BREAKING NEWS: Bertambah 21 Orang, Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 117 Pasien"

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Widyadewi Metta, Kompas.com/Gloria Setyavani Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini