TRIBUNNEWS.COM - Malaysia mengumumkan status Lockdown atau penguncian terkait virus Corona atau Covid-19 untuk negaranya.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh PM Malaysia, Muhyiddin Yassin.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), lockdown diberlakukan selama dua pekan mulai 18 Maret 2020 hingga 31 Maret.
Dengan lockdown itu, Malaysia melarang warganya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.
"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua infeksi," kata Muhyiddin Yassin dalam pidatonya pada Senin malam.
Yassin menambahkan, pihaknya tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Menurutnya, tindakan drastis dengan lockdown harus segera dilakukan.
“Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menjadi lebih buruk. Tindakan drastis harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dengan membatasi pergerakan publik."
"Ini adalah satu-satunya cara kita dapat mencegah lebih banyak orang terinfeksi oleh wabah yang dapat menghancurkan kehidupan.," ujar dia.
Dengan status lockdown itu, Malaysia juga melarang pertemuan massa di seluruh negeri termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, sosial an budaya.
"Untuk menegakkan ini, semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus ditutup kecuali untuk supermarket, pasar umum, toko serba ada dan toko serba ada yang menjual kebutuhan sehari-hari. Semua kegiatan keagamaan di masjid akan ditangguhkan, termasuk shalat Juma," kata Muhyiddin,
Perdana menteri juga mengatakan semua orang Malaysia yang baru saja kembali dari luar negeri diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina sendiri selama 14 hari.
Juga akan ada pembatasan yang dikenakan pada masuknya wisatawan ke Malaysia.
Selain itu, semua taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah serta sekolah swasta, serta semua lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta dan lembaga pelatihan keterampilan nasional akan ditutup.
Perdana menteri juga mengumumkan penutupan semua tempat pemerintah dan swasta kecuali yang terlibat dalam layanan penting, termasuk air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, penyiaran, keuangan, keamanan dan kesehatan.
"Jangan panik, jangan khawatir, dan tetap tenang," katanya.
"Saya percaya dengan pembatasan yang diterapkan oleh Pemerintah, kami akan dapat memblokir penyebaran wabah ini."
Pengumuman Muhyiddin datang setelah kekhawatiran coronavirus di Malaysia mengalami lonjakan baru dengan jumlah kasus naik menjadi 553, tertinggi di Asia Tenggara.
(Tribunnews.com/Daryono)