TRIBUNNEWS.COM - Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin meluas, Presiden Joko Widodo melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri secara online.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Kiai Haji Ma’ruf Amin dan dilakukan secara daring yang berarti terhubung melalui jejaring komputer dan internet.
Agenda rapat tersebut yakni untuk membahas masalah percepatan ekonomi dalam menghadapi masalah tekanan pandemik virus corona.
"Rapat terbatas yg dipimpin langsung oleh Presiden @jokowi dan Wapres @kyai_marufamin dan diikuti 41 anggota kabinet membahas percepatan ekonomi menghadapi tekanan virus Corona," tulis Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam unggahan di Instagram pribadinya.
Foto yang diunggah Pramono Anung pada Senin (16/3//2020) sekitar pukul 10.18 WIB itu menampilkan para menteri yang turut hadir diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Menkumham Yasonna Laoly.
Selain itu, ada pula Menhan Prabowo, Menkominfo Jhonny G Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri KKP Edhy Prabowo, dan Menperin Agus Gumiwang.
Menkes Terawan Agus Putranto, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menko Marves Luhut B. Pandjaitan, serta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, juga turut hadir dalam rapat online tersebut.
Baca: Simak Gejala Positif Covid-19 dari Hari ke Hari, Ini Ciri-ciri Awal Terjangkit Corona
Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer dan Cara Cuci Tangan Sesuai Rekomendasi WHO
Baca: Penjelasan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia soal Bagaimana Menyikapi Virus Corona
Rapat yang dilakukan oleh para menteri kabinet Jokowi ini sejalan dengan apa yang diimbau oleh Presiden saat konferensi pers pada Minggu (15/3/2020) siang.
Presiden Jokowi mengatakan untuk saat ini masyarakat diimbau untuk tak melakukan kegiatan di tempat keramaian.
Menurutnya, saat ini masyarakat bisa melakukan pekerjaan dari rumah.
Jokowi juga meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menghdapai situasi yang terjadi saat ini
"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi saat konferensi pers di Istana Negara, Minggu (15/3/2020) siang.
"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambung Jokowi seperti disiarkan TvOne.
Presiden Jokowi juga mengimbau kepada kepala daerah agar meninjau wilayahnya guna dapat menentukan status daerahnya masing-masing.
Baca: Kondisi Terkini Menteri Jokowi yang Sempat Kontak Fisik dengan Menhub Budi sebelum Positif Corona
Baca: Jokowi Sebut Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Telah Bekerja Secara Efektif
Baca: Sejumlah Negara Lakukan Lockdown Sikapi Virus Corona, Achmad Yurianto: Kita Tidak Latahan
Menurutnya, penyebaran covid-19 di Indonesia derajatnya bervariasi antar daerah.
"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis dalam menelaah situasi yang ada," kata Jokowi
Ia meminta kepala daerah untuk berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan status daerahnya.
"Terus berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana nonalam" jelas Jokowi.
Tak Konotasikan Libur dengan Rekreasi
Sementara itu, juru Bicara (Jubir) pemerintah Indonesia terkait penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengajak masyarakat untuk menyatukan pandangan dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, kasus virus corona ini merupakan kasus penyakit menular dan penangannya harus menggunakan pendekatan berbasis komunitas.
"Mari kita hadapi ini dengan berbasis komunitas," kata Achmad Yurianto saat berbicara di Metro TV, Minggu (15/3/2020) siang.
Beberapa daerah telah membuat keputusan untuk meliburkan kegiatan sekolah.
Yuri menekankan keputusan meliburkan sekolah ini diambil untuk mengurangi kontak yang terjadi.
Ia menegaskan kepada masyarakat agar tidak memaknai libur ini dengan rekreasi.
"Jangan dikonotasikan libur sama dengan rekreasi," jelas Yuri.
"Keinginan untuk meliburkan adalah untuk mengurangi kontak," tambahnya.
Baca: Menhub Budi Karya Positif Corona, 2 Menteri Jokowi Lain Waspada, Erick Thohir Bergegas Tes Hari Ini
Baca: Dua Orang di Jawa Tengah Positif Corona, Ganjar Pranowo Terlusuri Riwayat Perjalanan Pasien
Dalam kesempatan tersebut, Yuri mengumumkan bahwa ada peningkatan jumlah pasien sebanyak 21 pasien positif corona pada Minggu (15/3/2020) siang.
Dengan demikian, jumlah pasien positif corona berjumlah 117 orang dari sebelumnya 96 orang pada Sabtu (14/3/2020).
"Dari pemeriksaan yang kami dapatkan mulai kemarin sore dan tadi siang terdapat 21 kasus tambahan positif corona, 19 di Jakarta dan dua kasus lainnya di Jawa Tengah," ujar Yuri.
Dijelaskannya, pemerintah saat ini terus melakukan pelacakan terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien positif corona.
Menurutnya, dengan pelacakan yang dilakukan secara intens tersebut, pasien positif corona bisa saja akan bertambah lagi.
"Tentunya dengan kita tracing pasti akan nambah lagi, nambah lagi terus sepert itu," kata Yuri.
(Tribunnews.com/Tio)