Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin berbeda.
Baca: KPK Bakal Awasi Penggunaan Dana Penanganan Virus Corona
Baca: Kasus Corona di RI Melonjak, Ini Catatan dari Wakil Ketua DPR
"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan soal golongan darah ABO pada pasien dan tenaga medis sebagai bagian rutin dari manajemen Covid-19 dan infeksi lainnya."
"Hal ini untuk membantu menentukan pilihan manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang-orang," tulis Wang di sebuah koran.
Studi ini dilakukan para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzhen.
Namun, studi ini belum ditinjau lebih lanjut dan peneliti mengingatkan mungkin ada risiko dalam menggunakan hasil penelitian untuk memandu praktis klinis sekarang.
Gao Yingdai, seorang peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin, yang tak terlibat dalam studi, mengatakan hasil penelitian bisa ditingkatkan dengan ukuran sampel lebih besar.
Meskipun 2.000 bukan jumlah sedikit, namun angka ini terlalu kecil dibanding total pasien corona yang secara global mencapai 198.435 per Rabu (18/3/2020).
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah tidak memberikan penjelasan detail tentang fenomena tersebut.
Seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah, kata Gao.
Hingga Rabu pukul 11.40 WIB, berdasarkan catatan thewuhanvirus.com, total kasus corona secara global mencapai angka 198.345.
Virus ini telah menginfeksi 166 negara dan membuat 7.987 orang meninggal.
Sementara 82.762 lainnya dinyatakan sembuh.
Baca: 12 Istilah Sering Digunakan Terkait Virus Corona, Penting untuk Diketahui
Baca: 8 Cara untuk Melindungi Orang Tua dari Risiko Virus Corona
Update corona di Indonesia
Juru bicara pemerintah atas kasus virus corona, Achmad Yurianto, kembali memberikan keterangan soal update pasien Covid-19.