News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Menkes Dianggap Remehkan Covid-19, Seskab: Sudah Disampaikan ke Presiden

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkes Terawan Agus Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat sorotan publik karena dianggap menganggap enteng virus corona (Covid-19).

Bahkan ada desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereshuffle Menteri Kesehatan.

Najwa Shihab menanyakan hal tersebut ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam acara Mata Najwa kemarin Rabu (18/3/2020) malam.

"Saya ingin minta tanggapan mas Pram soal bagaimana sorotan publik terhadap salah seorang anggota kabinet soal Menteri Kesehatan."

"Koalisi Masyarakat Sipil misalnya, menyoroti Menteri Kesehatan yang dipandang sejak awal kerap menganggap enteng penyebaran virus ini, dianggap tidak tanggap tidak peka."

"Di saat negara kampanye soal social distancing, Menkes malah menggelar acara publik dan seremonial. Adakah tanggapan istana soal kritiakan itu?" ujar Najwa.

Pramono Anung menerima kritikan tersebut dan menjelaskan jika kinerja pemerintah sangat perlu mendapat kritiakan.

Baca: 19 Pasien Meninggal karena Corona, Ini Riwayat Perjalanan Korban Lengkap dari Jateng hingga Bali

"Semua kritikan tentunya kami dengarkan, karena bagaimana pun pemerintahan ini akan menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada."

"Dan pemerintah tidak boleh enggak dikritik, karena kritik itu merupakan obat yang paling mujarab," ujarnya dilansir melalui YouTube Mata Najwa, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya semua kritikan terebut sudah didengarkan Presiden Jokowi.

"Dan apa yang disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan, tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," ungkap Pramono Anung.

Najwa kembali menanyakan desakan untuk melakukan reshuffle Menteri Kesehatan.

"Termasuk desakan karena kecewa akan kinerjanya ada doronagn untuk mengganti dan sebagainya," kata Najwa.

Terkait hal itu, Pramono mengaku kebijakan mereshuffle merupakan wewenang penuh Presiden.

"Ya tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden," ungkapnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020) (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Najwa pun ingin mengetahui seberapa percaya diri Kabinet Indonesia Maju dapat mengatasi Covid-19 ini.

Pramono menjelaskan jika permasalahan ini merupakan permasalahan dunia.

Baca: Kemhan Bantu Kementerian Lain Lawan Virus Corona dengan Penyemprotan Desinfektan

Presiden dan seluruh jajaran Kabinet berusaha keras semaksimal mungkin mengatasi masalah ini.

Menurutnya masalah Covid-19 ini menjadi pembahasan setiap hari di Rapat Terbatas (Ratas).

"Yang pertama dalam konsidi seperti ini kita tidak boleh saling menyalahkan karena persoalan iniĀ  bukan persoalan yang gampang ini sudah menjadi persoalan dunia."

"Kerja keras, kebersamaan itu menjadi penting maka kenapa dalam kondisi seperti ini Presiden masih bekerja secara normal Kabinet juga bekerja secara normal. "

"Hampir setiapĀ  hari dalam Ratas persoalan yang berkaitan dengan Covid-19 menjadi pembahasan. Dalam permalahan ini kebersamaan menjadi satu hal yang sangat penting," ujar Pramono Anung.

Data Pemerintah

Jumlah pasien virus corona di Indonesia kembali bertambah.

Hingga Rabu (18/3/2020), terdapat 55 kasus baru pasien positif corona di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.

"Pada perkembangannya, ada beberapa penambahan yang cukup signifikan," ungkap Yurianto.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto . (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

Rincian kasus baru positif corona di Indonesia per Rabu (18/3/2020), sore:

1. Provinsi Banten: 4 kasus

2. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 1 kasus

3. DKI Jakarta: 30 kasus

4. Jawa Barat: 12 kasus

5. Jawa Tengah: 2 kasus

6. Sumatera Utara: 1 kasus

7. Lampung: 1 kasus

8. Riau: 1 kasus

9. Kalimantan Timur: 1 kasus

Baca: Antisipasi Virus Corona, Penyemprotan Disinfektan Dilakukan kepada Tamu dan Pegawai Kantor Wapres

"Ada penambahan 55 kasus positif, sehingga total keseluruhan 227 kasus positif," terang Yurianto.

Ia mengatakan, bahwa kasus yang menjadi negatif dan sudah dipulangkan dilaporkan menjadi 11 kasus.

Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Rincian kasus pasien corona meninggal dunia:

1. Bali: 1 orang

2. Banten: 1 orang

3. DKI Jakarta 12 orang

4. Jawa Barat: 1 orang

5. Jawa Tengah: 2 orang

6. Jawa Timur: 1 orang

7. Sumatera: 1 orang

"Sehingga total kasus yang meninggal dunia adalah 19 kasus," ujar Yurianto.

"Jumlah akumulasi kasus positif 227, jumlah akumulatif penderita yang sudah sembuh dan boleh pulang 11, jumlah meninggal akumulatif adalah 19 orang," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Nanda Lusiana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini