TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPRD DKI mengingatkan Gubernur Anies Baswedan soal pelambatan ekonomi yang akan terasa dalam beberapa waktu ke depan.
Hal ini juga akan berdampak pada lapisan masyarakat di tingkat bawah.
Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menjelaskan status darurat ibu kota terhadap wabah virus corona akan berlangsung hingga Mei 2020.
Jika pandemi COVID-19 ini belum bisa terkendali dalam satu sampai dua bulan ke depan, dikhawatirkan harga bahan pokok bikin warga menjerit. Hal ini terjadi lantaran bakal terjadi permintaan tinggi tapi tak dibarengi suplai memadai.
Baca: Imam Besar Masjid Istiqlal: Tidak Ada Jalan Lain Selain Ikuti Ulama dan Umaro
"Kalau COVID-19 belum terkendali dalam satu dua bulan ke depan, harga pasti bakal bikin warga Jakarta teriak. Over demand, tapi supply bakal susah. Orang takut virus semua. Di mall udah banyak panic buying, sekarang pasti lanjut ke pasar-pasar," ungkap Zita saat dikonfirmasi, Jumat (20/3/2020).
Mengingat, nilai tukar dollar terhadap rupiah sudah menembus Rp16.000.
Kondisi ini ia sebut akan mulai terasa pada bulan depan, ketika aliran barang baru masuk ke Indonesia.
Baca: Kapolres Bolsel Terus Pantau Salah Seorang Anggotanya yang Berstatus PDP Covid-19
"Dampaknya pasti akan terasa beberapa bulan ke depan. Tunggu aja aliran barang baru masuk Indonesia, apalagi kita masih banyak impor kebutuhan pokok. Ini agak berbahaya sih," ujar dia.