Tubuh ini tidak bisa mati kecuali dengan izin pemiliknya, Allah Subhanallahu wataalla.
Oleh karena itu, mendengar virus corona, yang harus diingat bukan virusnya, tapi pencipta, penguasa pemilik segala-galanya, Allah Subhanallahu wataalla.
Tenang, kalau sangat sibuk dengan virus, sangat sibuk dengan Wuhan, sangat sibuk dengan masker.
Bukan dilarang pakai masker, tapi tidak akan menghalangi apa yang Allah tetapkan untuk terjadi.
Maka yang paling penting adalah Dzikrullah.
Hadirin, tanpa virus pun kita akan mati, semua akan mati, mati khusnul khotimah atau sebaliknya.
Itu yang kita pikirkan. Waktu sudah tertulis.
Oleh karena itulah bahaya terbesar dalam hidup kita ini adalah tidak tersabungnya hati, pikiran, sikap kita dengan Allah.
Itulah yang membuat kita sulit untuk bersikap sabar.
Jangan takut oleh masalah, semua masalah sepenuhnya ada dalam genggaman Allah dan terjadi pun dengan izin Allah.
Allah menciptakan masalah bagi kita supaya kita dekat dengan-Nya.
Supaya kita makin banyak sujud, banyak merunduk.
Bahayanya kelapangan justru membuat orang lupa.
Kita bisa lihat orang naik pesawat terbang, pesawatnya nyaman, udara di atas tidak ada gelombang, tidur, denger musik, lihat tv, video, Allah berikan guncangan.