Tetapi sampai NHS memiliki informasi lebih lanjut, disarankan menggunakan Paracetamol untuk mengobati gejala-gejala coronavirus.
Kecuali jika dokter memberi tahu bahwa Paracetamol tidak cocok untuk Anda.
Sementara itu, jika sudah mengonsumsi Ibuprofen atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain (NSAID) atas saran dokter, jangan berhenti meminumnya tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Baca: Kondisi Paru-paru Pasien Berubah Signifikan, Obat Flu Avigan Buatan Jepang Efektif Sembuhkan Corona
Baca: Tegaskan Obat Corona Belum Ada, Yurianto: Mencegah Lebih Penting
Paracetamol
Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengobati sakit dan rasa sakit.
Selain itu, Paracetamol juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu tinggi.
Masih dikutip dari NHS, Paracetamol dapat digunakan oleh sebagian besar orang dengan aman, termasuk wanita hamil dan menyusui.
Meski demikian, ada beberapa orang yang harus lebih berhati-hati dengan Paracetamol.
Disarankan untuk segera ke dokter jika seorang pernah mengalami reaksi alergi terhadap Paracetamol atau obat lain di masa lalu.
Bagi dewasa, dosis penggunaan Paracetamol yakni satu atau dua tablet 500mg diminum maksimal empat kali dalam sehari.
Paracetamol dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makan, dan jeda waktu setidaknya sekira empat jam.
Baca: Sosok Sukarelawan Pertama Rela Disuntik Vaksin Virus Corona: Semua Orang Tampak Tak Punya Harapan
Baca: 18 Hari Pandemi Virus Corona Indonesia, Pasien Positif Terus Tambah & Angka Kematian Tinggi, Waspada
Jika rasa sakit Anda terlalu buruk, jangan pernah berpikir unutk menambah dosis.
Itu akan memberikan efek samping buruk bahkan overdosis.
Semantara bagi anak-anak (16 tahun kebawah), dosis harus lebih rendah dari orang dewasa.