TRIUNNEWS.COM - 150 ribu alat rapid test atau tes cepat virus corona dari China tiba di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Alat rapid test itu juga diangkut bersama beberapa ton alat kesehatan lainnya yang sempat dipesan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Rapid test kit yang diboyong dari China tersebut akan digunakan petugas medis di Indonesia untuk mendeteksi awal apakah seseorang terinfeksi penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona atau tidak.
Rapid test kit itu diangkut menggunakan pesawat Hercules C130 milik TNI Angkatan Udara bersama dengan logistik kesehatan lainnya.
"Posisi terakhir yang kami terima bahwa pesawat sedang transit di Natuna. Tidak lama lagi akan menuju Jakarta," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu.
Baca: Jokowi Arahkan Distribusi 10 Ribu APD ke RS Rujukan Corona, 95 Ribu Lainnya Menyusul
Rapid test kit beserta peralatan kesehatan lainnya dengan total berat 12 ton itu nantinya akan didistribusikan ke seluruh penjuru Tanah Air. Tentunya distribusi tersebut didasarkan pada sebaran pasien positif corona di Indonesia.
Selain itu, distribusi juga didasarkan pada potensi tingginya orang yang terjangkit virus corona pada sebuah daerah.
Sebab, saat ini pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah masih terus melaksanakan penelusuran siapa saja yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.
Jumlah pasien positif corona di Indonesia sendiri per Minggu ini mencapai 514 orang.
Angka ini diprediksi bertambah karena mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona akan dites secara masal.
"Seluruhnya nanti akan kita tes. Ini juga yang jadi acuan kita dan tidak berapa lama lagi kita akan datangkan dalam jumlah yang lebih besar," ujar Yuri.
"Sehingga target kita akan datangkan 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang beresiko di masyarakat," lanjut dia.
Menurut rencana, rapid test kit dan peralatan kesehatan itu akan diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3/2020) pagi.
Baca: 1 Pegawai Dishub Jatim Positif Corona, Pegawai Lain Wajib Isolasi, Ruangan Lockdown
Istirahat di Natuna
Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel Muhammad Yuris mengatakan, pesawat mendarat di Natuna pada Minggu sekitar pukul 09.30 WIB setelah terbang selama 2,5 jam dari Bandara Sanya, Hainan, China.
Kru pesawat C130 Hercules TNI AU telah terbang selama 27 jam untuk mengambil logistik kesehatan hibah dari pemerintah China tersebut.
Dengan demikian, sesampainya di Natuna, kru pesawat harus beristirahat sejenak sembari dicek kesehatannya oleh tim dokter di sana.
"Pada saat berangkat dan mengangkut logistik, kami semua menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Sesampainya di Natuna, APD itu dimusnahkan dan para kru dicek kesehatannya. Syukurlah, semuanya dalam kondisi sehat," tutur Kolonel Yuris sebagaimana dilansir dari Kompas.id.
Seluruh bagian pesawat nantinya juga akan disemprot cairan disinfektan lantaran mendarat di negara yang terpapar Covid-19.
Pesawat kemudian akan didiamkan selama delapan jam untuk menetralisir udara yang masuk saat pengangkutan logistik.
"Kemungkinan besok pagi (Senin) baru kami akan melanjutkan perjalanan dari Natuna ke Bandara Halim Perdanakusuma. Soalnya kru sudah 27 jam bekerja, kami juga membutuhkan istirahat," kata Kolonel Yuris.
Baca: Ditanya Lockdown karena Virus Corona, Faisal Basri Mengeluh: Data Indonesia Susahnya Minta Ampun
'Pesanan' Prabowo
Bantuan dari China tersebut merupakan hasil komunikasi sebelumnya antara pemerintah Indonesia dan China.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menelepon Menhan China.
Menhan China menawarkan apa yang bisa dibantu oleh China terkait penanganan virus korona.
Prabowo kemudian menyampaikan sejumlah barang dan obat yang dibutuhkan selain melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
Prabowo selanjutnya memerintahkan Panglima TNI untuk memberikan dukungan pesawat terbang dalam rangka pengambilan alat kesehatan yang berada di Shanghai, China.
Peralatan kesehatan itu dihibahkan dengan skema government to government (G to G) dari pemerintah China ke pemerintah Indonesia. Logistik tersebut, antara lain, berupa masker disposabel, masker N95, alat pelindung diri (APD), kacamata goggle, sarung tangan, penutup sepatu, termometer inframerah dan penutup kepala bagi tenaga kesehatan.
Peralatan tersebut akan digunakan Tim Medis Kementerian Pertahanan dan TNI guna pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19.
Total warga di Indonesia yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Minggu ini, sebanyak 514 orang.
"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.
Dari jumlah itu, terdapat penambahan jumlah pasien sembuh, yakni sembilan orang. Mereka telah dites virus corona sebanyak dua kali.
Hasilnya negatif seluruhnya. Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.
Penambahan juga terjadi pada pasien meninggal dunia, yakni satu orang. "Jadi, total pasien meninggal dunia sebanyak 48 orang," ujar Yuri. (Kompas.com/Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senin Besok, 150 Ribu Peralatan Kesehatan dari China Tiba di Jakarta"