News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengenal Klorokuin, Avigan, hingga Kaletra, Daftar Obat yang Diuji untuk Sembuhkan Pasien Corona

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai jenis obat diuji untuk menyembuhkan pasien virus corona atau Covid-19.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memesan jutaan avigan dan klorokuin sebagai bentuk keseriusan pemerintah tangani Covid-19.

Selain kedua jenis obat tersebut, ada jenis obat lain yang diuji untuk mengatasi Covid-19.

Seperti yang dilansir nypost.com, berikut berbagai jenis obat yang digunakan untuk upaya penyembuhan pasien penderita Covid-19.

Baca: Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan!

1. Klorokuin dan hidroksiklorokuin (dijual dengan nama dagang Plaquenil, dan lain-lain)

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.

Klorokuin telah direkomendasikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk menangani virus corona.

Meski begitu, obat ini belum diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA.

Klorokuin dan hidroksiklorokuin telah digunakan sebelumnya untuk mengobati malaria.

Malaria disebabkan oleh parasit, tidak seperti Covid-19 yang disebabkan oleh virus.

Beberapa studi menyatakan obat ini masih efektif mengobati SARS, 'saudara' dari Covid-19.

Satu studi dilakukan pada sel primata pada 2005 di tengah wabah SARS.

Namun, obat itu tidak pernah benar-benar digunakan sebagai pengobatan karena penyakit itu sudah terkendali.

Demikian dikatakan Dr Len Horovitz, seorang ahli paru dan ahli penyakit dalam di Lenox Hill Hospital mengatakan kepada The Post.

"Tidak ada alasan untuk menggunakannya pada waktu itu tetapi melihat ke belakang, ada kesempatan obat itu dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi atau sebagai pengobatan virus corona," kata Horovitz.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini