Di sisi lain, apabila pemeriksaan menunjukkan hasil yang positif, maka akan dilakukan pemeriksaan tahap kedua dengan PCR.
"Inilah yang akan kita tindak lanjuti dengan menggunakan screening pemeriksaan yang tahap kedua yang kita sebut dengan pemeriksan antigen, yang kita kenal dengan PCR, pemeriksaan secara molekuler."
"Apabila pemeriksan dengan cara ini positif pasti dikatakan bahwa yang bersangkutan terinfeksi," terang dia.
Pasien yang didapati hasil positif dari tes PCR tersebut, nantinya akan dilakukan perawatan secara isolasi di rumah sakit jika tak memungkinkan dilakukan isolasi mandiri.
Saat masa isolasi itu, nantinya pasien akan diberikan perawatan berupa obat-obatan yang telah disiapkan pemerintah berupa klorokuin.
"Oleh karena itu penggunaan obat-obatan yang kita datangkan adalah dalam konteks untuk layanan perawatan, bukan untuk profilaksis," tandasnya.
Baca: Jakarta Darurat Corona, Kegiatan Kumpulkan Massa Akan Dibubarkan
Baca: China Beri Bantuan Alat Kesehatan Covid-19, Prabowo: Inilah Bentuk Kerja Sama Internasional
Baca: China Konfirmasi Penurunan Kasus Infeksi Covid-19, Hanya Catat Kasus Impor
Sebelumnya Yuri mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga jarak dengan orang lain ketika berkomunikasi.
Hal ini penting dilakukan karena ,merupakan langkah yang paling bagus dan berarti dalam kaitan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan virus corona.
"Kita pahami bersama bahwa penularan penyakit ini bersumber dari orang yang positif mengandung virus kepada orang lain melaui perantaraan doplet."
"Droplet itu adalah percikan ludah yang kecil-kecil dari seorang yang sakit kepada orang yang sehat, pada saat berbicara, pada saat batuk, pada saat dia bersin" lanjut Yuri.
Baca: Update Virus Corona di Indonesia: Bertambah 65 Kasus, Total Pasien Positif Covid-19 Jadi 579 Orang
Baca: Ancaman Pidana bagi Orang Memaksa Berkumpul saat Wabah Corona
Baca: Belajar dari Taiwan dalam Mengatasi Wabah Corona, Ini 4 Poin Kuncinya
Masyarakat diharapkan selalu rajin mencuci tangan guna menghindari partikel virus yang secara tak disadar telah disentuh oleh tangan.
"Bisa saja droplet dari orang yang sakit jatuh ke benda yang ada di sekitar kita, dan bukan mustahil ini akan kita sentuh secara tidak sadar," ujar Yuri.
Jika nantinya partikel virus telah berpindah ke tangan, dan selanjutnya melakukan kegiatan seperti makan, minum yang melibatkan tangan berada di sekitar muka, maka dikhawatirkan ini akan menjadikan potensi penularan.