"Dengan segala kerendahan hati, saya mohon doa dari wargi Bandung sekalian," tulisnya.
Sudah 2 Minggu Wakil Wali Kota Bandung Dirawat
Hampir dua pekan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, tidak memiliki agenda di Pemkot Bandung.
Padahal biasanya orang nomor dua di Kota Bandung ini selalu padat agenda. Baik pertemuan dengan masyarakat maupun menerima tamu.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, bahwa wakilnya tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung.
Baca: Mahfud MD Ungkap Rencana Pemerintah Lakukan Rapid Tes Massal Corona Secara Door to Door
Baca: Prediksi Wabah Corona di Indonesia, Diperkirakan Berakhir Sekitar Mei atau Juni
"Pak Yana dirawat usai melakukan tes deteksi virus corona covid-19. Hasi tes (saat itu) belum keluar dan masih menunggu dari Litbangkes di Jakarta, " ujar Oded di Alun-alun Kota Bandung, Senin, (23/3/2020) sore.
Oded mengaku hanya tahu Yana dirawat di sebuah rumah sakit tapi tidak mengetahui penyakit yang dideritanya sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Oded berharap Yana segera pulih dan melakukan tugas sebagai wakil wali kota.
Yana terakhir kegiatan bersama wartawan saat simulasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) 13 Maret.
Yana sebelumnya menghadiri seminar di Karawang yang sejumlah pesertanya ada yang positif terpapar virus corona.
Baca: China Berikan Bantuan Alat Kesehatan untuk Hadapi Corona, Prabowo: Mereka Sudah Alami yang Dahsyat
Baca: Terbebas dari Virus Corona, Mikel Arteta Merasa Lebih Baik dengan Energi Melimpah
Sementara itu Oded mengaku belum melakukan tes deteksi corona hingga kini. Pasalnya diakui Oded, alat untuk tes deteksi corona pada pekan lalu habis dan baru bisa dilakukan hari ini.
"Saya belum tes, kemarin ketika hari Sabtu saya ditelpon Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dan diminta tes, ternyata habis. Dan sekarang Senin baru datang alatnya dan Insya Allah saya juga akan dites," katanya.
Oded mengimbau agar seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkot Bandung untuk inisiatif melakukan tes deteksi corona. Pasalnya mobilitas serta interaksi para kepala dinas cukup tinggi dan dikhawatirkan terpapar virus asa Wuhan, Tiongkok, tersebut.
"Saya imbau kepala dinas harus tes," kata Oded.