Hal yang sama dikeluhkan serikat pekerja NurSind Francesco Coppolella.
"Kami khawatir akan ada ratusan kasus dan kami baru menghadapi permulaannya," ujar Coppolella.
Kepala regional dari Asosiasi Anestesiologi Resusitasi Rumah Sakit Italia, Gilberto Fiore mengungkapkan ada lima direktur anestesi dan resusitasi yang telah dites positif Covid-19.
Beberapa dari mereka dirawat di rumah sakit dan satu di antaranya sedang dalam perawatan intensif.
"Mereka adalah orang-orang yang berada di garis depan saat awal krisis kesehatan ini," katanya.
Fiore menyalahkan kurangnya peralatan perlindungan terkait hal ini.
Lantaran terbukti banyak kasus dari dokter dan perawat yang membuktikan tingginya infeksi virus di kalangan dokter dan perawat.
"Pada awalnya mereka tanpa perlindungan yang tidak memadai untuk menghadapi keadaan darurat seperti itu," katanya.
Hal ini turut diamini oleh sekretaris Federasi Praktisi Umum Italia, Roberto Venesia.
Dia sepemikiran bahwa dokter yang menangani kasus virus corona tidak memiliki perlindungan yang tepat.
"Kami berusaha melindungi petugas kesehatan dan terutama dokter lokal tetapi itu tidak cukup," kata Venesia.
"Tidak terpikirkan untuk merawat pasien yang sakit atau mereka yang dites positif di rumah dengan [hanya] menggunakan topeng dokter bedah," tambahnya.
Ada 200 ahli anestesi yang kini tengah menjalani pengobatan Covid-19 menurut Venesia.
Dia menyebut saat ini keadaan masih bisa diatasi, namun lain ceritanya bila krisis kesehatan ini semakin memburuk.