TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong Perguruan Tinggi (PT) untuk melakukan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya perang melawan pandemic corona virus (Covid-19).
Selama masa penerapan belajar di rumah, Perguruan Tinggi dapat melakukan berbagai metode praktikum di rumah yang berdampak pada peningkatan kapasitas menghadapi pandemic.
“Misalnya mahasiswa teknik kimia, mahasiswa bisa melakukan pembelajaran penugasan untuk membuat handsanitizer atau membuat disinfektan, atau membuat segala sessuatu yang dibutuhkan untuk melawan pandemic,” ujar Nizam, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, dalam konferensi pers daring, Selasa (24/3/2020).
Baca: Terisak-isak, Ali Ngabalin Ungkap Duka Cita bagi Dokter yang Meninggal, Singgung Rasa Sedih Jokowi
“Atau misalnya jurusan lain membuat alat disinfektan, atau Alat Pelindung Diri (APD) dan sebagainya,” lanjutnya.
Model pembelajaran dengan sistem itu, diterangkannya selain meningkatkan kapasitas keahlian mahasiswa, juga membantu masyarakat dalam upaya perang melawan pandemic.
“Bagi mereka mahasiswa juga diakui sksnya. Jadi proyek seperti itu bisa diimplementasikan pada tugas mahasiswa” ujar Nizam.
Baca: ODP Covid-19 di Kalbar Melonjak Menjadi 1.829 Orang, Pasien Positif Dua Orang
Perguruan Tinggi juga dapat memobilisasi mahasiswa menjadi relawan dalam perang menghadapi pandemic.
Saat ini diterangkan sudah ada 15.000 relawan yang mendatar dalam perang melawan pandemic dari bebagai kalangan.
Mahasiswa yang berkontribusi dan membaktikan dirinya untuk menjadi relawan, PT juga dapat memasukan kegiatan tersebut kedalam satuan kredit semester (SKS) mahasiswa yang bersangkutan.
“Bagi mereka juga bisa diberikan SKS seperti KKN atau seperti tugas-tugas yang lain. Seperti itu bisa kita lakukan di pembelajaran, dan memanfaatkan mobilisasi kapasitas kampus untuk bisa melawan pandemic Covid-19,” lanjut Nizam.